Tidak ada yang bisa disalahkan (Covid-19) Kapan Berakhir?

Yang salah itu siapa?

Dalam menangani covid19 ini memang bukan hal perkara yang mudah dilakukan, terlebih virus ini sangat mematikan dan penyebaranya pun sangat signifikan dikarenakan virus ini merupakan virus yang mudah sekali menular. Dengan tidak adanya kerja sama antara pemerintahan dan masyarakat dalam upaya memutus mata rantai ini, Mungkin perlu waktu yang cukup lama dalam penyelesainya.

Sumber gambar

Meskipun pada bulan april yang lalu, doni monardo yang sebagai ketua satgas Badan Inteligen (BIN) ini mengatakan bahwa puncak penyebaran covid 19 di negeri kita ini diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni atau akhir Juli bulan kemarin.

Tetapi, pada kenyataanya, tidak bisa dipungkiri bahwa prediksi yang dikatakan Doni itu meleset. Karena hingga tanggal 2 juli bulan kemarin kasus positif Covid sudah mencapai angka 100.303 kasus. Sungguh diluar dugaan dari Doni Monardo.

Lonjakan kasus positif covid 19 ini dikarenakan kurang adanya atau kurang  terjadi kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat yang kurang sadar akan instruksi instruksi yang diberikan oleh pemerintah dalam mencegat mata rantai virus ini.

Tidak dipungkiri lagi, kita bisa lihat disekitar kita sekarang ini. Dengan berlakunya new normal. Rakyat sudah banyak yang bebas berkeliaran dan beraktifitas tanpa batas diluaran sana. Banyak sekali faktor yang menyebabkan mereka melakukan itu semua.

Faktor faktor tersebut diantaranya :

  • Keterbatasan ekonomi
  • Bantuan pemerintah yang tidak sampai & tidak cukup  untuk memenuhi kebutuhan selama 1 bulan
  • Masih banyaknya masyarakat dibawah garis kemiskinan yang memaksa mereka untuk beraktifitas seperti biasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
  • Tidak memiliki cadangan tabungan untuk bekal di masa pandemi
  • Tidak percaya dengan isu yang beredar, mereka menyatakan ini politik tingkat dewa

Hal diatas merupakan hanya sebagian dari faktor faktor tidak ada kerjasamanya antara masyarakat dan pemerintah, Jika andaa memiliki alasan lain. Kalian bisa berkomentar.

Dalam menyikapi ini semua, doni monardo sebagai satgas penanganan covid19 tersebut langsung mengambil tindakan yang tegas. Tindakan yang diambilnya juga bisa kita katakan membuat gempar jagat Indonesia.

Ini semua terjadi salah satunya karena masyarakat itu sendiri yang masih kurang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Yang membuat pencegatan virus ini tidak teratasi dengan baik. Dan menambah korban positif covid19 yang mencapai 100 ribu lebih.

Usaha yang dilakukan doni monardo ini sudah sangat maksimal sekali dalam menangani penyebaran virus yang sekarang melanda negeri kita ini. Kita tidak bisa 100 persen menyalahkan pak Doni.

Kita juga harus melihat kerja sama yang dilakukan masyarakat emang sudah dilakukan atau belum. Meskipun yang kita lihat, sebagian besar sudah melakukan protokol kesehatan, tapi masih banyak pula yang tidak memperdulikan itu semua.

Pak Doni juga agak terlihat putus asa dengan apa yang sudah terjadi sekarang. Segala upaya sudah ia lakukan. Namun apa daya, semuanya bisa disebutkan kurang maksimal dan virus ini masih belum bisa terselsaikan.

Dalam pandangan kacamata masyarakat, mereka juga tidak bisa disalahkan 100 persen atas kejadian ini. Karena hampir semua masyarakat tidak bisa bertahan lama dalam menyikapi pandemi ini. Mereka sudah banyak yang kehabisan uang dan bahkan menjual aset aset mereka untuk hanya sekedar bertahan dan diam dirumah saja.

Mungkin bagi kalangan rakyat menengah keatas berbeda dengan kalangan yang menengah kebawah. Mereka memiliki tabungan dan aset yang banyak untuk mencukupi bekal pada saat masa masa pandemi ini.

Banyak, pengusaha pengusaha kecil dan wirausahawan yang kolaps akibat dari virus ini yang tiada berhenti, mereka sudah kehabisan bekal. Mereka bingung dan serba salah. Mereka berusaha mencarinafkah seadanya untuk sesuap makan dan keluarganya.

Karena dimasa pandemi ini bukan hal yang mudah menjalankan usaha. Karena sebagian besar masyarakat berhemat dalam pengeluaran karena ketidak pastianya virus akan berakhir.

Lantas , dalam kondisi seperti ini kita akan menyalahkan siapa? Dalam hal ini menurut pandangan saya, tidak ada yang bisa disalahkan. Karena pada intinya kedua belah pihak antara pemerintah dan masyarakat juga sudah mencoba sekuat mungkin dalam mencegah penularan covid19 ini.

Logikanya sih seperti ini, “Siapa sih yang mau terkena penyakit” meskipun itu bukan penyakit covid19. Semua orang pasti tidak mau memiliki atau terjangkit penyakit.betul tidak? Terkecuali orang itu memang sudah sedikit agak tidak waras ea.hehe.

Tapi semua ini karena ketidak berdayaanya masyarakat lemah yang memilik penghasilan dibawah rata rata. Yang harus memaksa mereka untuk keluar dan mencari nafkah dalam menghidupi keluarganya dirumah.

Bahkan ada yang bilang “Lebih baik saya mati karena mencari nafkah untuk keluarga saya, daripada semua keluarga saya mati karena saya tidak memberi nafkah kepada mereka” Sungguh miris kan sodara. Mereka itu rakyat pas pasan sodara. Jadi dalam kejadian ini tidak ada yang salah sebenarnya.

Masyarakat bisa dikatakan salah, jika pemerintah sudah menanggung semua kebutuhan hidupnya,seperti beras,uang dan kebutuhan pokok lainya selama masa pandemi. Dan kemudian masyarakat bebas berkeliaran diluran tanpa menggunakan protokol kesehatan, itu baru bisa dikatakan salah.

Pada kenyataanya, stimulus yang diberikan terhadap masyarakat indoneisa tidak merata dan tidak sampe 100% kepada masyarakat. Karena banyaknya para koruptor kecil dan besar yang memanipulasi saluran bantuan yang diberikan pemerintah. Mulai dari koruptor tingkatan RT,RW,Lurah dan sampeeee keatasnya lagi.

Dan meskipun bantuan dari pemerintah itu nyampe, uang sebesar Rp600.000 ribu itu belum lah cukup dalam menutupi kebutuhan rakyat dalam waktu 1 bulan. Belum lagi keluarga yang memiliki anak, dan memiliki anggota keluarga yang banyak. Pokoknya menurut saya, semuanya tidak akan pernah lancar jika kondisinya masih seperti ini.

Generally the symptoms look like that of a heart attack buy tadalafil cialis and other cardiovascular diseases. Tagfoot bookmarks worldwide 50 adshare 25 referral adshare tagfoot is a fairly new social bookmarking site, and still officially in viagra stores beta, but has an active community and the bookmarklet works like a dream. They are classified on the basis of generic cialis levitra their size. Keep viagra cialis prix one soft tab under a tongue and let it dissolve automatically.

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini