Puskesmas yang sekarang

Dulu jauh sebelum pandemic covid 19, saya berobat ke puskesmas. Tempatnya di pojokan di perumahan, tempat antrian sempit, yang antri banyak. Tidak seimbang antara pasien dan ruang yang ada. Harap maklum pak ini fasilitas kesehatan dari pemerintah. Kalau mau bagus yang berobat di klinik swasta.

Alasannya itu terus menerus. Swasta lebih baik daripada pemerintah. Kalau swasta akan dilayani dengan lebih baik, kalau pemerintah ya mesti antri, kadang dari pagi sampai malam untuk bisa bertemu dan konsultasi dengan dokter.

Fasilitas klinik swasta lebih nyaman, lihat saja tempatnya air condition, jadi pengunjung tidak kepanasan. Tapi bayarannya berkalilipat. Obat dan dokter bayarannya lebih mahal, apalagi kalua tidak pakai asuransi. Kalau di puskesmas, dengan asuransi bpjs relative lebih murah, asalkan tiap bulan bayar tagihan asuransinya. Ah swasta juga demikian, kalua soal tagihan bayaran. Sampai satu titik, puskesmas bebenah diri terus menerus dan berusaha belajar menjadikan proses berobat itu suatu hal yang tidak bertele tele dan ribet. Itu yang terjadi sekarang ini, di zaman ini.

Berobat di Puskesmas prosesnya tidak lama. Ambil nomor pendaftaran, lalu tunggu di kursi ruang tunggu, sampai nama kita dipanggil, kemudian perawat minta kita melakukan pemeriksaan berat badan, atau istilahnya “timbang pak” , kemdiaan dia minta juga untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah atau istilah popular nya “tensi pak”. Selesai, lalu menunggu nomor antrian kita dipanggil untuk konsultasi dokter, termasuk mendapatkan resep. Kemdian keluar membawa resep ke ruang farmasi menyerahkan resep, menunggu obat, tak lama obat diberikan, lalu selesai. Ternyata tidak susah. prosesnya sama sekali tidak ribet, tidak sepertii yanag saya bayangkan.

Di puskesmas juga melayanai vaksinasi, Jenis vaksin apa yang diberikan bergantung stok yang tersedia. Akan ada pengumuman kapan dan vaksin yang tersedia, melalui Instagram yang sudah diinformasikan ke seluruh warga di sini.

Ada pula swab antigen, sebagai antisipasi pada warga yang salah satu anggota keluarganya tertular covid 19. Keluarga kami mengalami hal itu. Oleh karena satu anak kamu tertular covid 19, maka kami melapor ke puskes, kemudian segera penanggungjawab covid 19 di puskesmas menyuruh kami swab antigen esokan harinya, yang terkena harus isoman.

Puskesmas kian hari kian berkembang dan maju dengan teknologi dan ilmu pengetahuan akan menjadi Lembaga garda depan menjaga kesehatan warga masyarakat.

Puskesmas merupakan pusat pelayanan terpadu kesehatan masyarakat. Mulai diresmikan 1968 dikeluarkanlah keputusan Puskesmas menjadi pusat pelayanan kesehatan terpadu bagi masyartakat. Kemudian ada penyesuaian dan perkembangannya, pada 1969, Puskesmas tipe A dan B. Puskesmas tipe A dikepalai seorang dokter, tipe B dikelola paramedis. Kemudian ada lagi penyesuaian pada 1979, Puskesmas dikepalai seorang dokter. Pada tahun 1984, program paket terpadu dan keluarga berencana (KB). Intinya Puskesmas tidak langsung jadi, tidak langsung sempurna, Puskesmas dalam kenyataannya menyempurnakan diri belajar dari pengalaman sana sini.

Puskesmas yang digagas Presiden Sukarno berkembang pesat di era Presiden Soeharto. 1994/1995 Presiden Soeharto membangun 6.984 Puskesmas, 20.477 Puskesmas Pembantu, dan 3.794 Rumah Dinas Dokter di daerah terpencil. Untuk memenuhi kebutuhan paramedis di daerah terpencil maka telah ditempatkan 3.000 dokter PTT dan 800 dokter gigi PTT. Jumlah itu meningkat ditahun-tahun berikutnya.
Dokter Leimena yang mencetuskan Puskesmas dipercaya Presiden pertama Indonesia, Soekarno untuk mengawal Puskesmas. Menarik apa yang dikatakan Soekarno terhadap Leimena “…saat bertemu dengannya aku merasakan rangsangan indra keenam, dan bila gelombang intuisi dari hati nurani yang begitu keras seperti itu menguasai diriku, aku tidak pernah salah. Aku merasakan dia adalah seorang yang paling jujur yang pernah kutemui,” Begitu yang dikatakan Sukarno.

Puskesmas, Pustu dan Posyandu menjadi Lembaga yang mengkuat. Upaya kesehatan ibu dan anak, program KB tersebut mendapat respon positif dari banyak khalayak. Demikian pula pelayanan Posyandu yang menekankan pada program pencegahan Kematian Ibu dan Anak (KIA), KB, gizi, penanggulangan diare, dan imunisasi. Posyandu untuk pelayanan balita, pelayanan ibu hamil. promosi distribusi vitamin A, zat besi, garam beryodium, dan suplemen gizi lain, serta makanan tambahan.
Semoga Puskesmas makin menyempurnakan dirinya sebagai Lembaga yang kuat dan berpartner sinergis dengan Lembaga Lembaga kesehatan swasta, nasional dan internasional.

Comments

1 Comment

Sites That Link to this Post

  1. Antri di Puskesmas yang sekarang - Gultom Law Consultants | April 19, 2022

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini