Jacky pemain Kontrabas atau disebut juga double bass atau yang paling popular menyebut alat ini di kalangan orang pada umumnya adalah bas betot. Bas Betot adalah alat musik dawai gesek terbesar dengan nada terendah dalam orkestra modern. Jacky sudah kondang sejak tahun 70 an sampai 80 an, atau tahun tahun itu membuatnya popular di kalangan para musikus tanah air.
Jacky bukan anggota salah satu pemain orchestra, dia adalah pemain music jazz. Saya menduga dia belajar musicnya secara otodidak, karena pernah ditanya bagaimana dia memainkan music, dia menjawab mendengarkan orang lain, atau dari piringan hitam, atau dari kaset, kemudian menirunya.
Genre musiknya adalah jazz. Setiap malam ada jadwal buatnya untuk main di café café di Jakarta. Senin hari libur. Selebihnya jadwalnya padat. Main dari café di Kawasan Mangga besar sampai di Kawasan Kemang. Perjalanan dari ujung Jakarta yang sat uke ujung yang lain, tak membuatnya gentar. Semua tawaran, asal nggak tabrakan disanggupinya.
Transportasi? Mudah, ada orang yang jemput dia. Dia bisa main music jazz rada serius seperti gaya Dave Brubeck, bisa menyanyi dengan gaya sam cooke atau oti redding yang jazz campuran soul. Bukannya nggak bisa music gaya slow hard rock, tapi merasa music itu nggak cocok untuk konsumsi café tempatnya pamer kehebatan.
Ya, dia lebih senang kalau dibilang tampil di café bukan untuk cari duit, dia lebih suka kalau di café itu sebagai laboratorium untuk meningkatkan ilmu musicnya. Ilmu music jazz atau genre lainnya. Dia mampu memainkan beberapa alat music, brass atau alat tiup, flute dan sax, trumpet sudah jarang dimainkan, agak berat baginya, karena nafas sudah mulai nggak kuat.
Dia memang punya talenta dalam hal music. Semua orang yakin bahwa Jacky lahir dari keluarga yang punya darah music. Tapi tak satupun yang tahu siapa keluarga jacky. Ada yang mengkait kaitan jacky adalah anak atau cucu Ismail Marzuki. Mungkin Namanya jacky diambil dari Juki. Barangkali saja, herannya belum ada yang berniat menyelidiki genealogis jacky, darah music itu didapat dari siapa, dari keturunan ayahnya atau dari ibunya. Bahkan siapa ayah dan ibunya tidak ada yang tahu. Selentingan kabar orang tuanya sampai sekarang masih di luar negeri.
Yang tidak banyak diketahui tentang Jacky adalah, dia bukan saja piawai memainkan alat musiknya, tetapi juga mendalami music sebagai gaya hidup. Dia dengan mudah mampu menjelaskan soal music dalam falsafah hidup manusia. Musik menjadi gaya hidupnya.
Suatu hari, sehabis pertunjukan di salah satu café saya menghampiri jacky, yang duduk di bar sendiri. Iseng iseng saya tanya music yang disukai kalau sedang sendiri music apa? Dia senyum saja.
“ini saya sedang mendengar music favorite saya”
“wow, music blues ya jack..black music” kata saya, sok sokan aja nebak nebak.”
“bukan, itu music blues Eropa Timur.”
“Loh emang di eropa timur ada music blues?”
“music blues itu lahir dari orang orang yang umumnya tertindas, walau tidak selalu. Musik adalah ekspresi perasaan, jadi music selalu lahir dari perasaan, Musik bergembera bisa jadi karena penciptanya sedang gembira, music sedih juga demikian. Ingat music perjuangan kemerdekaan selalu bermuatan semangat. Music akan terasa sangat menghibur, membebaskan perasaan kejiwaan yang terbelenggu.
“Music blues yang membuat orang mampu bertahan di tengah tekanan hidup yang tak menentu, seperti juga music classic. Beethoven itu mampu mengatakan bahwa Perancis bisa menjajah Jerman, tapi tak bisa menaklukan kebebasan ekspresinya. “ Segala music apapun alirannya, menjadi tumbuh subur terpeihara sebab bisa dinikmati oleh orang lain.
” Jadi music itu ada hubungannya dengan hidup? “
“Tentu saja. Music lahir dari hidup manusia, sama juga dengan ilmu, filsafat, sastra. Yang tidak saya ketahui adalah koruptor apakah masuk kategori gaya hidup? Ah semoga bukan itu, koruptor adalah orang yang mengambil sesuatu yang bukan haknya. Apakah itu gaya hidup? Yang jelas tidak disukai orang lain tapi ada yang membela. Entahlah.
Depok, 15 April 2022