Kelemahan Pengisian E-Formasi 4.1 Menpan Yang Fatal!

Ayo siapa yang masih mengerjakan pengisian formasi 4.1 dari Kementerian PAN RB? Pasti tentunya yang baca artikel ini sudah menyelesaikan ya. Soalnya batas submit yang ditentukan oleh Menpan adalah tanggal 30 Juni 2020 atau dengan kata lain hanya dengan hitungan jam dari tanggal saat ini (29 Juni 2020), pintu submit E-formasi Menpan 4.1 akan ditutup untuk jangka lima tahun ke depan, tanpa ada tahu pasti bahwa akan ada revisi.

Nah, mengapa saya tekankan pada maksud revisi? tentu ada maksudnya dong!. Saya termasuk dalam tim pengisian e-formasi 4.1 dari Menpan ini dan saya temukan bahwa terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh pegawai yang diberikan tanggung jawab untuk melakukan penginputan. Apa saja permasalahan tersebut?

Pertama adalah terkait dengan penomoran kode index masing-masing jabatan yang diajukan oleh instansi. Pengisian Jabatan dalam e-formasi tentunya mempunyai nomor kode index. Faktanya, Sering terjadi di lapangan bahwa Kode Index untuk Jabatan yang satu mirip dengan kode index jabatan lainnya dalam satu instansi. Alhasil, satu kode yang sama dipakai oleh beberapa Jabatan. Hal ini fatal, karena nomor kode index tersebut adalah identitas yang nantinya akan berlanjut proses validitas dan verifikasi di Menpan RB. Bahkan itu akan menjadi “pekerjaan rumah” yang sulit tentunya, karena E-formasi Menpan akan “dikunci” untuk jangka 5 tahun ke depan.

Selanjutnya, adanya Jabatan tertentu yang tidak tecantum dalam E-Formasi, padahal diajukan oleh instansi yang bersangkutan. Saya tidak tahu mengapa bisa demikian? mungkin saja staf yang ditugaskan lalai menjalankan tugasnya. Padahal kesalahan ini fatal, karena berdampak pada jabatan yang tidak dimasukan nantinya. Hal ini menyangkut pada masa depan PNS tertentu yang akan dialihkan jabatannya. Apabila jabatannya tidak dibuat “rumahnya” di E-formasi Menpan, maka siap-siap dia tidak bisa mendapatkan jabatan yang telah diputuskan instansinya. Bisa berita bagus atau berita buruk bagi si PNS. Bagus, jika yang bersangkutan menolak untuk dialihkan ke jabatan fungsional tertentu dan memilih untuk tetap pada jabatan sebelumnya. Tidak, apabila yang bersangkutan memang menginginkan jabatan tersebut.

One such herbal oil to cheap cialis soft improve length of erection in men is Mast Mood oil. Instead of just treating the symptom, herbal impotence pills actually help in giving you try to find out more prices for viagra a healthier body that can solve your issues for you. It can normalize correct digestion, and the balance of beneficial discount levitra intestinal flora, etc. In my classes best price for cialis and interviews I do my best to answer this question with the following points: A.

Kelalaian fatal lainnya adalah adanya kesalahan dalam menulis redaksi Jabatan yang akan diajukan untuk disbumit dalam e-formasi 4.1 Menpan. Perlu disadari memang bahwa terdapat beberapa nama jabatan yang hampir mirip antara satu dengan lainnya. Jadi sesungguhnya harus hati hati dalam menuliskan redaksi jabatan.

Terdapat inkonsistensi penomoran Kode Index untuk Jabatan. Nah ini juga sering terjadi. Mungkin staf yang ditugaskan mempunyai banyak fikiran, sehingga dalam menginput kode index sering terjadi kesalahan pengisian. Ya dimaklumi saja lah, namanya manusia.

Sekian.

About the Author

Obbie Afri Gultom, SH, MA, LLM, CHFI, is the Editor-in-Chief at "Gultom Law Consultants", now a part of Gading and Co, a leading firm in corporate management and consulting. A graduate of Erasmus University Rotterdam in 2019 through the StuNed scholarship program, he completed his Master of Law at the University of Auckland in 2022. With four years of experience in Corporate Business Law, including two years in the private sector and two years in a law firm, along with nine years in State Financial Law and Public Audit as an Auditor, Obbie possesses deep expertise in contract writing and review, legal research, merger and acquisition processes, corporate management, Good Corporate Governance (GCG), and public auditing. Additionally, he has three years of experience as a Development Policy Researcher at Erasmus University Rotterdam. For professional services, Obbie Afri Gultom can be contacted via WhatsApp at 08118887270.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini