Menilik Potensi Kepemimpinan Prabowo-Puan 2024

Note : Tulisan ini tidak ada unsur politik atau kampanye tertentu, subjek tulisan ini hanya bersifat ilmu manajemen dengan menggabungkannya dengan prinsip-prinsip pemerintahan.

Meskipun isu pencalonan Prabowo Subianto dan Puan Maharani sudah digenderangkan pada Februari 2020, gaung isunya masih berdengung sampai sekarang. Banyak kegaduhan di dunia maya yang menyiratkan bahwa kombinasi pasangan ini harus dipertanyakan. Sudut yang paling banyak diberitakan mengenai bagaimana kubu yang dulu berlawanan, kini menjadi “kawan” untuk merengkuh kemenangan di Tahun 2024? strategi yang bagus? mungkin. Tapi apakah kualitas kepimpinan mereka sudah memadai? itu yang jarang dibahas oleh media massa maupun netizen.

Sebagai warga negara yang mempunyai hak untuk memilih seharusnya kita kritis mengedukasi sesama masyarakat lainnya mengenai kualitas calon presiden/calon wakil presiden. Karena nasib bangsa ini akan ditentukan oleh mereka pada periode tertentu. “Biar jangan salah pilih” itu maksudnya. Serta aspirasi tercapai dengan baik tanpa ada embel-embel “ketidakpuasan” jika nantinya calon yang terpilih tidak sesuai harapan dan ekspektasi mereka.

“Jangan mau beli kucing dalam karung” itu peribahasa gaul-nya.

Nah sebenarnya, kepemimpinan yang baik itu seperti apa sih? apakah kita perlu menyajikan jurnal paper mengenai public policy yang berjibun untuk membuktikan seorang pemimpin yang baik itu seperti apa? well, itu masih sebatas hasil riset, masih teori. Belum tentu benar dan mudah diterapkan. Apalagi pembaca akan merasa bosan membaca materinya yang terkadang dipenuhi istilah-istilah bahasa inggris.

Well, sebagai pedoman, saya akan mengambil konsep dari Kubik Leadership : Inovate for Impact, yang trainingnya pernah saya ikuti beberapa tahun lalu mengenai ciri-ciri pemimpin yang berkualitas.

Kepemimpinan haruslah mempunyai management skills, mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak dengan baik dan attitude yang baik tentunya. Jangan hanya karena “nama besar” yang melekat pada satu pasangan calon, sudah meligitimasi bahwa mereka adalah calon pemimpin yang baik. Nama besar adalah bagus, faktor penarik pendukung contohnya Puan adalah cucu dari pendiri Bangsa Indonesia, Soekarno. Faktor ini tentunya bisa menginspirasi bahwa nilai-nilai yang dianut oleh Presiden Soekarno melekat pada Puan Maharani, namun hal tersebut juga harus dibuktikan. Apalagi fakta bahwa Prabowo Subianto juga merupakan keturunan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang merupakan ekonom terkenal Indonesia. Beliau dianggap salah satu pelopor kemajuan perekonomian bangsa pada masa orde baru dan orde lama. Namun apakah kualitas tersebut melekat terhadap anaknya? nah itu harus dievaluasi oleh calon pemilih.

These pills aim to promote healthy cell growth in the penis, helping you gain stronger, harder and long-lasting erection Assurance of satisfying sex Intense and explosive orgasms Improves sex life Reduces performances pressure Enhances libido (Given to a fact that viagra 100mg prices ED decreases libido) Points to Remember while using Sildenafil While using Sildenafil citrate tablets, such as Kamagra, Caverta and Silagra, it is suggested to. Other widespread side effects from viagra Generic are vomiting, pain in the back portion of the body, etc. are some of the side effects associated with treatment. viagra pills canada Menosan: Menosan comes in a packing containing thirty pills during a strip. They will provide that Sildenafil citrate with any nitrate medicine or recreational drug containing nitrates, your blood pressure could suddenly purchase viagra from india dro.

Management skills yang dimaksud di sini adalah certain attributes or abilities that an executive should possess in order to fulfill specific tasks in an organization (Corporate Finance Institute, 2019). Makna-nya kalau dibahasa Indonesia-kan malah aneh. Tapi pada dasarnya konsep yang dimaksud menggambarkan mengenai “praktik pemahaman, pengembangan dan penyebaran orang-orang dan keterampilan yang mereka miliki, agar bisa terimplementasikan dengan baik, mengidentifikasikan keterampilan yang dibutuhkan atas peran kerja tertentu, juga keterampilan riil setiap orang karyawan, dan adanya kesenjangan antara keduanya”.

Ribet Juga ya?

Intinya managements kills ini menekankan pada kemampuan untuk “mengatur”, karena kata dasarnya dari “Manage”. Mengatur apa yang dimaksud di sini? Well, sangat kompleks. Melibatkan setiap orang, seluruh sisi organisasi serta perencanaan dan ekspektasi hasil output yang diinginkan. Jadi intinya orang yang mempunyai management skills biasa mereka yang mempunyai latar belakang kepemimpinan.

Mari kita tilik pengalaman Prabowo Subianto yang mengawali karirnya di dunia militer mulai dari Tahun 1974 sangat kuat dengan unsur ini. Dia pernah menjadi Jendral Kopassus, Panglima Kostrad bahkan pernah juga merambah ke bisnis. Apalagi adiknya Hashim Djojohadikusomo adalah pebisnis andal, ini modal yang kuat. Namun posisi Presiden mempunyai kompleksitas yang tinggi, tetap saja dia berhasil membangun organisasi yang independen yang memerlukan management skills yang bagus.

Sedangkan Calon Wakil Presiden, Puan Maharani. Beliau merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014–2019). Selanjutnya beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk tahun 2012 – 2014. Suatu prestasi yang membanggakan, meskipun terdapat juga “anggapan” hal itu dia raih dengan berbagai kemudahan. Apapun itu dia juga telah “terasah” menggunakan management skills dengan baik.

Selanjutnya di Part2 kita akan membicarakan mengenai komunikasi dan attitude sebagai bagian dari skill internal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Bersambung.

About the Author

Obbie Afri Gultom, SH, MA, LLM, CHFI, is the Editor-in-Chief at "Gultom Law Consultants", now a part of Gading and Co, a leading firm in corporate management and consulting. A graduate of Erasmus University Rotterdam in 2019 through the StuNed scholarship program, he completed his Master of Law at the University of Auckland in 2022. With four years of experience in Corporate Business Law, including two years in the private sector and two years in a law firm, along with nine years in State Financial Law and Public Audit as an Auditor, Obbie possesses deep expertise in contract writing and review, legal research, merger and acquisition processes, corporate management, Good Corporate Governance (GCG), and public auditing. Additionally, he has three years of experience as a Development Policy Researcher at Erasmus University Rotterdam. For professional services, Obbie Afri Gultom can be contacted via WhatsApp at 08118887270.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini