Bioskop dibuka, Sebagai hiburan bisa membawa imunitas meningkat?

Cecep senang, hati riang gembira, mendengar kabar Gubernur DKI rencananya mau buka kembali bioskop dalam waktu tak lama lagi. Ia mengingat ingat, terakhir semenjak diberlakukannya PSBB, pada bulan April 2020, dia tidak lagi punya kebebasan keluar rumah. Dan lagi pula, bioskop ditutup. Jadi kalaupun bisa keluar rumah, tidak ada bioskop yang buka. Kalau dihitunghitung, sudah lebih dari tiga bulan nggak nonton bioskop. Makanya ketika dengar kabar bioskop akan dibuka, hati riang gembira.

Nonton filem di HP android atau laptop, filem filem terbaru dalam dan luar negeri, dilakukannya tiap hari. Selagi jeda bekerja, atau rapat zoom, hanya nonton yang bisa menghibur dirinya dari tekanan atau stress tidak bisa keluar rumah, atau tidak ada tempat hiburan. Nonton di HP atau laptop memang tiap hari, hanya saja, nggak pernah puas. Sebab layer monitornya terlampau kecil jadi gambar filemnya kan kecil. Belum lagi suara filemnya tidak seperti sound system yang ada di bioskop.

 “Mau ngulang lagi nontonnya. Filem yang pernah ditonton di laptop, mau dinonton lagi di bioskop.” Kata Cecep.

“Maksudnya minta supaya Gedung bioskop memutar filem sesuai dengan kemauan kita?”

“Ya enggak dong, apa hak saya, dan saya nggak punya otoritas minta Gedung bioskop memutar filem yang saya mau. Maksud saya, semoga saja bioskop akan memutar filem yang nggak terbaru, jadinya yang sudah kita tonton di you tube, bisa ditonton di bioskop.”

“O gitu.”

Cecep memang makin percaya diri, sebab katanya nonton bioskop itu mampu meningkatkan imunitas masyarakat dalam hal penanganan Covid-19. Itu yang dia dengar dan saksikan dari you tube yang disebarluaskan di media social oleh gugus tugas covid 19. Ia mengulang pernyataan Satgas itu, “Sekali masyarakat merasa bahagia ketika menonton film di bioskop, perasaan bahagia itu berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19.” Begitu kira kira bunyi pernyataannya.  

Lalu satgas menambahkan bahwa bioskop menyumbangkan hiburan kepada masyarakat, Seperti yang terjadi semenjak April lalu, kebebasan masyarakat untuk keluar masuk dibatasi oleh kebijakan PSBB. Sejak PSBB dicabut, maka itu adalah bagian dari kebahagian. Karena imunitas, cita rasa dan sikap masyarakat bisa meningkat karena bahagia. Bahagia mental dan bahagia fisik. Begitu kata Satuan Tugas Covid 19 DKI Jakarta dalam konferensi pers melalui Youtube BNPB, Rabu (26/8/2020).

This problem is common in men, who take levitra prescription. Many times these complications develop gradually, but they can be useful for males belonging to any age group. free viagra on line Not only will that, but cialis generic canada our average sleeping hero stay hard an average 20 to 40 minutes per session. We can say nasty things without having to face our co-conspirators. brand viagra for sale

Tapi harus senantiasa diingatkan bahwa prosedur dalam bioskop harus mengacu pada protocol kesehatan yang diwajibkan pemerintah. Karyawan dan penonton harus menjalankan protokol kesehatan apabila bioskop kembali dibuka. Protokol kesehatan yang wajib dijalankan adalah menggunakan masker selama berada di area bioskop dan menjaga jarak minimal 1,5 meter antar penonton. Hal yang paling sulit adalah melakukan proses monitoring dan evaluasi. Pada saat diberlakukannya pembukaan bioskop. Maksudnya setelah bioskop berjalan, maka harus dilakukan monitoring dan evaluasi dengan baik agar semuanya betul aman dan berjalan dengan lancar, Kalau hasil monitoring dan evaluasi tidak menunjukkan indikasi yang membaik, atau malahan ditemukan penularan yang terjadi di bioskop maka tidak tertutup kemungkinan bioskopnya ada ditutup. Begitu tebak tebakan Cecep. Semoga saja tidak terjadi demikian, sebab artinya dia harus menunggu lama lagi untuk nonton bioskop. ..

Sesungguhnya tidak semua pihak setuju kebijaksan membuka bioskop yang tergesa gesa. Ada pihak pihak yang masih khawatir dengan berjalan mulus. Yang paling Nampak menunjukkan kekhawatiran adalah dari [ihak legeslatif. Dia  sudah wanti wanti bahwa harus melakukan pengkajian yang serius soal buka bioskop. Seperti dinyatakan oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah, dalam hal ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19, untuk melakukan kajian mendalam sebelum memutuskan membuka bioskop di masa pandemi Covid-19. Sebab, kata Dasco, berdasarkan informasi yang didapatnya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan Covid-19 bisa terjadi dalam satu ruangan meski memiliki sirkulasi udara yang baik. Benar sih bahwa dibukanya bioskop dapat berdampak pada aktivitas perekonomian yang dapat meningkat. Namun, ia kembali menekankan, Satgas Penanganan Covid-19 harus melakukan kajian yang mendalam. Intinya jangan seneng seneng tapi mengabaikan protocol kesehatan. Kalau mengabaikan itu berarti bunuh diri.

Cecep melihat dua pihak, eksekutif dan legeslatif sama sama memberi kontribusi bagi membaiknya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kalau mengikuti keinginannya sendiri, cecep akan memihak pada gubernur dan staffnya yang dalam waktu singkat akan buka bioskp yang dinanti nanti olehnya dan oleh banyak pihak yang hobi nonton bioskop.

Tapi pengalaman nonton bioskop itu suka tak suka harus mempertimbangkan saran legeslatif yang harus diperhatikan. Bioskop adalah ruang terttutup, ventilasi terbatas, ac sentral, bisa jadi ada kerumunan pas keluar bioskop. Kalau bangku pastinya sudah diberi jarak sesuai dengan instruksi. Tapi kalau keluar bioskop, sangat dtentukan oleh kesadaran dan perilaku penontonnya.

Cucitangan pakai sabun, jaga jarak dan masker sudah pasti diterapkan di bioskop. Namun siapa yang bisa control selama berlangsungnya filem, apakah semua penonton bermasker, menjaga jarak, ini yang sungguh mesti dimonitort kalau tidak ingin terjadi penularan yang makin meluas.

Kalau mau gampang gampangan sih mending buka bioskop yang terbukar, semacam “layer tancep”. Jelas bukan ruang tertutup, sediakan bangku yang berjarak sesuai prosedur, semua wajib pakai masker, di pintu masuk disediakan tempat cuci tangan pakai sabun. Intinya dengan ruang terbuka setidaknya menyelesaikan system ventilasi yang selalu menjadi kekhawatiran orang orang yang menjadi sumber penularan covid 19. Apakah kita akan kembali ke zaman dahulu kala seperti halnya orang punya hajatan lalu “menanggap” layer tancap sebagai hiburan bagi warga sekitar dan juga para tamu undangan.

Ada alternative lain mengatasi kekawatiran Gedung bioskop yang tertutup, yakni buka lagi system drive In Theatre. Prinsipnya seperti layer tancep, Ada layer lebar di sudut parkiran mobil. Penonton beli karcis tanpa perlu turun dari mobil, masuk ke parkiran, yang tersedia, mobilnya parkir di nomor yang sesuai tiket, lalu Orang menonton di dalam mobil,menghadap layer yang lebar di ujung parkiran. Model ini yang pernah dilakukan oleh DKI Jaman Ali Sadikin.

Apapun metode yang dilakukan untuk membuat masyarakat terhibur dan membuat daya imunitasnya semakin meningkat. Pada akhirnya mengurangi tingkat penularan virus yang berbahaya ini. Tapi sekali lagi diingatkan bahwa sekali bioskop menjadi sumber penularan yang berbahaya, saya kira gubernur akan melakukan langkah kebijakan penyegelan sementara sampai semua bisa reda.

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini