Anda harus tahu Perbedaan Sukuk dan Obligasi Sebelum Berinvestasi!

Sebenarnya apa sih perbedaan sukuk dengan obligasi?

Pengertian Obligasi

Mengutip dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI), surat utang atau obligasi merupakan salah satu surat yang tercatat di Bursa. Selain dari sekuritas lain seperti saham, sukuk, sekuritas beragun aset dan Dana Investasi Real Estat. Obligasi dapat diklasifikasikan sebagai surat hutang selain Sukuk.

Sumber gambar

Obligasi dapat digambarkan sebagai sekuritas hutang jangka menengah panjang yang dapat dialihkan, yang berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar bunga dalam bentuk bunga untuk jangka waktu tertentu dan melunasi pokoknya pada waktu yang telah ditentukan kepada pembeli obligasi. Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan atau negara.

Pengertian Sukuk

Sukuk merupakan salah satu alternatif obligasi dalam bentuk syariah. Berbeda dengan obligasi konvensional, sukuk atau yang disebut sukuk ritel diterbitkan berdasarkan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) di bawah kendali Dewan Syariah Nasional. Dengan demikian legalitas sukuk yang diterbitkan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas secara syariah.

Perbedaan sukuk retail dan obligasi konvensional juga terletak pada implementasinya yaitu sukuk lebih menekankan pada sifat investasi sebagai sertifikat kepemilikan atau penyertaan. Selain itu dari sisi akuisisi juga terdapat perbedaan yaitu jika obligasi mendapatkan bunga atau kupon, sedangkan sukuk ritel mendapat bagian hak atas sertifikat yang dipegangnya. Penerbitan Sukuk Ritel menggunakan struktur Ijarah – Aktiva yang akan Disewakan.

Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak guna atas Barang Milik Negara untuk disewakan kepada Pemerintah dan pengadaan proyek untuk disewakan kepada Pemerintah. Imbalan berasal dari keuntungan dari kegiatan investasi.

Jika anda berniat untuk memulai bisnis Investasi, alangkah baiknya jika anda mengetahui apa itu sukuk dan Obligasi beserta perbedaanya. Masyarakat telah mengetahui secara luas keberadaan Surat Utang Negara (SUN), antara lain ORI, SBR, dan Sukuk yang merupakan jenis obligasi negara.

Dalam beberapa situasi, Anda pasti kesulitan membedakan jenis-jenis obligasi  itu sendiri. Dalam arti dasar, obligasi negara dapat dibagi kedalam dua bagian, yang pertama obligasi konvensional dan kemudian obligasi syari’ah.

Obligasi konvensional antara lain ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan SBR (Obligasi Tabungan Ritel), sedangkan yang termasuk dalam obligasi syariah adalah SR (Sukuk Ritel).

Lalu, mengapa sukuk dikatakan sebagai obligasi syariah?

Jika berdasarkan pada syariat islam, Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah menjamin dan diakui terhadap  investasi sukuk, karena perdaganganya juga termasuk syariah. Sukuk ini juga dinilai tidak melanggar aturan agama, bahkan tidak memiliki bunga.

Meski begitu, penerbitan sukuk bisa dilakukan oleh emiten non syariah. Asalkan memakai prinsip syariah yang belaku. Dengan kata lain, penerapan sukuk tidak bisa disamakan dengan penerapan jenis investasi lainnya.

Pertanyaannya sekarang, tahukah Anda bahwa ada beberapa perbedaan prinsip antara obligasi konvensional dan obligasi syariah (sukuk)?

Berikut perbedaan sukuk dan obligasi yang perlu Anda perhatikan.

Sebelum Berinvestasi, Anda haru paham mengenai Perbedaan Sukuk dan Obligasi! Apa Perbedaanya?

1.Sifat Instrumen

Hal yang pertama anda harus tahu tentang perbedaan antara sukuk dan obligasi adalah berdasarkan sifat instrumennya.

Dalam investasi obligasi konvensional, perdagangan obligasi dinilai sebagai sekuritas hutang (debt statement). Namun berbeda dengan sukuk yang  menyatakan itu merupakan hak pemeblian aset atau sertifikat kepemilikan.

The weight and the strength are controlled by adjustment of the volume of generic viagra online http://cute-n-tiny.com/cute-animals/goats-and-camel-pals/ the die. It also lasts for a longer time as compared to other alternatives order levitra online cute-n-tiny.com to show its results. According to viagra no consultation the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), “infertility is defined as not being able to get pregnant then it is a good idea to avoid stop words like “and”, “for”, “the” and many others. Smartphones have given a new edge to the art of opening chakras can be referred buy cialis online to as a pinched nerve.

Oleh karena itu sukuk memiliki Underlying Asset atau SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sebagai bukti kepemilikan obligasi oleh investor. Sedangkan ORI dan SBR tidak membutuhkan itu.

2.Penggunaan Dana

Perbedaan yang kedua antara sukuk dan obligasi adalah jika dalam obligasi konvensional jenis industri yang dijalankan oleh emiten (emiten) tidak dibatasi atau dikecualikan, maka sukuk itu berbeda.

Jenis industri yang dikelola dan pendapatan yang dihasilkan penerbit harus jauh dari unsur-unsur yang dilarang oleh undang-undang. Didalam sukuk, ada berbagai penilaian terhadap penggunaan dana yang terikat pada kebijakan syariah yang sudah disahkan sebelumnya oleh Majlis Ulama Indonesia MUI.

3.Keuntungan

Bagian perbedaan antara sukuk dan obligasi ini mungkin menjadi pertanyaan yang ada di benak Anda. Pada sukuk ini, terdapat keuntungan yang dihasilkan, sama hal nya pada investasi obligasi konvensional. Namun, hanya sebutan dan prinsipnya saja yang berbeda.

Dalam investasi ORI dan SBR, jika anda menjualnya pada pasar sekunder, maka anda akan mendapatkan bunga (Kupon) sebgai keuntunganya.

Sedangkan untuk investasi sukuk, Anda akan menerima imbalan yang berasal dari ujrah (sewa), margin, bagi hasil, atau imbalan lainnya sesuai dengan akad yang disepakati bersama.

4.Biaya administrasi

Dewan pengawas syariah yg berada dibawah MUI, selalu memantau segala mekasnisme sukuk ini pada waktu penerbitanya.Dengan begitu, didalam sukuk ini memiliki fee atau biaya tambahan untuk gaji Dewan Pengawas  Syariah.

Sedangkan pada obligasi konvensional, Anda hanya perlu membayar biaya administrasi tanpa biaya tambahan untuk gaji Dewan Pengawas Syariah atau biaya tambahan lainnya.

5.Pungutan OJK

Dalam investasi yang terdaftar di OJK, biasanya ada biaya khusus untuk OJK disebut pungutan OJK.

Pungutan OJK ini diperuntukan dalam pembiayaan suatu kegiatan administrasi, pengadaan aset, biaya operasional dan kegiatan pendukung yg lainya.

Adapun biayanya yaitu 0,05 persen dari nilai emisi, maksimal Rp 150.000.000 pada obligasi dan Rp 750.000.000 pada obligasi konvensional.

6.Dokumentasi Tambahan

Dalam investasi obligasi, diperlukan laporan pertanggung jawaban atau dokumentasi. Namun dalam sukuk terdapat dokumentasi tambahan yang menjelaskan berbagai transaksi pembiayaan syariah.

7.Alasan Kualitas Karyawan untuk Keluar

Pada obligasi konvensional, isi dokumentasinya relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan obligasi syariah. Itulah perbedaan sukuk dan obligasi dari segi dokumentasi.

Nah, itulah pengertian dan perbedaan antara sukuk konvensioanal dan obligasi. Pada Intinya, apapun jenis investasi obligasi negara yang Anda pilih, semuanya memiliki tingkat keamanan yang dijamin oleh negara karena sudah ada undang-undang yang mengaturnya.

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini