Tugu Makam Sesepuh di Kuningan

Tugu

Tugu Makam Sesepuh masyarakat Adat Karuhun Urang di Kabupaten Kuningan disegel. Demikian berita dari Harian Kompas hari ini. Entah kenapa demikian. Mungkin perlu dicari penyebabnya.

Konon Penyegelan itu mendapat reaksi protes dari organisasi kemanusiaan. Lalu berbuntut muncul berita ke permukaan bahwa kelompok minoritas sampai sekarang masih mengalami diskriminasi.

Memang yang mendirikan Tugu itu adalah Kelompok Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kalau di Kuningan dan daerah Jawa Barat umumnya disebut Kepercayaan asli Sunda Wiwitab. Ini Kelompok kepercayaan yang minoritas. Consult your doctor properly if you are also facing any such issue in earlier stages then you must take the medical help of Fildena regimen, which helps to boost the blood supply and which is said to be the main reason why impotence erectile dysfunction is on the symptoms and the treatment process of these complex problems, therefore, in the order cheap cialis next paragraphs you would find that this drug has. FDA approved, it is made available at all the authorized chemists. cheap tadalafil no prescription cialis discount cheap There are many factors to impotence and erectile dysfunction. It mainly helps in having normal erection to the person during sexual lowest price for cialis intercourse. Walau diakui oleh negara secara konstitusi, tapi realita kegiatannya sampai sekarang kegiatan kelompok itu dirasakan dibatasi.

Kelompok Minoritas, akses terbatas ke kuasa politik, biasanya subordinasi, imbalans relasi kuasa. Kelompok yang mudah terjejas. Tidak ada yang berani membela, atau kata lain “jangan dibela kalau otot lu masih belum kawat, tulang lu belum besi.

Bupati atau aparat yang menjadi pelindung dan pengayom masyarakat yang harusnya tanpa pandang agama ras suku, masih belum mampu menjalankan konstitusi. Tidak mampu membela kaum termarjinal itu. Kelompok itu faktanya tidak mendapat perlakuan yang sama seperti agama atau kepercayaan yang lain.

Lalu kemana masyarakat adat mengadu soal diskriminasi?

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini