Teori The Fraud Triangle dan Tanggapan Saya

Konsep The Fraud Triangle telah menjadi makanan sehari-hari bagi Auditor, meskipun nyatanya tidak semua mereka memahami konsep tersebut. Cuma belajar sekilas! alasannya. Sebenarnya apa sih teori The Fraud Triangle, yakni segitiga kecurangan yang menggambarkan adanya 3 kondisi penyebab terjadinya penyalahgunaan aset dan kecurangan dalam laporan keuangan. Komponen segitiga kecurangan yang dikembangkan oleh Donal R Cressey ini meliputi dari tiga hal yakni (1) Tekanan (Pressure); (2) Pembenaran (Rationalize); dan (3) Kesempatan (Opportunity). Kecurangan terjadi apabila 3 (tiga) faktor tersebut muncul atau ada secara bersama-sama.

Mari kita bahasa satu persatu.

Tekanan (Pressure)

Tekanan (Pressure) adalah motivasi seseorang untuk melakukan kecurangan yang bisa saja dikarenakan tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan, mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja.

Jenis fraud triangle ini bisa bersifat eksternal maupun internal. Tekanan eksernal misalnya adalah beban hutang atau tagihan yang harus segera dilunasi, keinginan memiliki sesuatu secara berlebihan (keserakahan), gaya hidup mewah dan perilaku terlarang (berjudi, ketergantungan narkoba atau perselingkuhan). Tekanan internal dalam bentuk beban kerja yang terlalu tinggi atau kesibukan yang terlalu padat untuk mencapai target financial perusahaan/instansi.

Fraud atau kecurangan dalam dunia pengadaan barang/jasa bisa saja dikarenakan Pelaku PBJ mendapat tekanan dari atasan atau pihak lain yang memerlukan uang dari proses tender proyek secara tidak benar. Atasan atau pihak lain memberikan tekanan kepada pelaku PBJ Pemerintah (mungkin) guna pengembalian ongkos politik yang cukup besar saat pemilu??

Sehingga pelajaran bagi PPK selaku pelaku PBJ harus berani bilang “tidak” terhadap permintaan-permintaan atasannya. Jangan sampai Anda menjadi “sapi perah” bagi mereka untuk melancarkan keinginannya.

Pencegahan terjadinya kecurangan yang dikarenakan oleh faktor tekanan (pressure) adalah dengan cara memperbaiki ekosistem pengadaan dan integritas pelaku PBJ Pemerintah secara bersama-sama. Meskipun menurut saya kurang efektif, karena integritas di instansi publik hanya berupa formalitas penandatanganan pakta integritas. Jadi tidak memberi impak sama sekali. Yang harus diperhatikan adalah

Pembenaran (Rationalize)

Rationalization (rasionalisasi) merupakan sikap, karakter, atau sistem nilai yang digunakan oleh pelaku dengan cara mencari pembenaran atas perbuatan curangnya. Ada dua aspek pembenaran dalam fraud yang dilakukan oleh pelaku kecurangan, yaitu:

Pelaku merasa bahwa kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari kecurangan lebih besar dari kemungkinan terdeteksinya kecurangan contohnya perusahaan telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan tidak mengapa jika pelaku mengambil bagian sedikit dari keuntungan tersebut.

Pelaku memiliki alasan pembenar atas perbuatannya, misalnya: gaji yang rendah dibandingkan dengan beban kerja nya, dan masa kerja pelaku cukup lama dan dia merasa seharusnya berhak mendapatkan lebih dari yang telah dia dapatkan sekarang (posisi, gaji, promosi, dll.).
Rasionalisasi yang paling banyak digunakan sebagai alasan untuk melakukan fraud yang bersifat situasional seperti di bawah ini

“I’m only borrowing they money; I’ll pay it back”. Pelaku beranggapan hanya meminjam (borrowing) aset yang dicuri

Promising great results, these tablets are viagra 20mg cipla suitable for all adult men endure sexual performance stress and anxiety. ZITHROMAX cialis in spain (azithromycin) Zithromax (azithromycin) is an antibiotic that fights bacteria. While purchase viagra uk robertrobb.com is manufactured by a huge pharmaceutical industry was created in India. How it is useful? As most of the times. viagra sale

“It’s for a good purpose” yang mana alasan tindakannya untuk tujuan yang baik, misalkan membahagiakan keluarga atau orang-orang yang dicintainya.

“Everyone does it”. Perbuatan dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama sehingga dianggap umum dan perbuatan tersebut dianggap tidak merugikan siapapun.

“I’m not hurting anyone”. Perbuatannya dianggap tidak menyakiti orang lain.

Tindakan kecurangan atas dasar rasionalisasi ini biasanya ada empat hal yaitu

Pembenaran diri sendiri Attitude yang kurang baik Karakter tidak jujur Kurangnya integritas diri Karena fraud dengan dasar pembenaran ini menyebabkan seseorang berperilaku serakah, maka pencegahannya dalam dunia PBJ Pemerintah adalah dengan cara meningkatkan penghasilan dan pada saat yang sama dilakukan pengenaan saksi yang tegas apabila terjadi kecurangan (fraud).

Kesempatan (Opportunity)

Opportunity (kesempatan), yaitu situasi yang membuka kesempatan/peluang pelaku secara leluasa untuk dapat melakukan suatu kecurangan. Biasanya terjadi karena pengendalian internal perusahaan yang lemah, ketidakdisplinan, tidak ada mekanisme audit, kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan wewenang, serta sikap apatis yang dilakukan antar pegawai.

Diantara elemen fraud diamond yang lain, opportunity merupakan elemen yang paling memungkinkan diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan upaya deteksi dini terhadap fraud.

Tindakan fraud atas dasar kesempatan bisa terjadi karena peraturan atau SOP yang lemah, pengendalian internal lemah atau berjalan tidak semestinya, kepercayaan berlebihan atau tidak adanya pemilahan kewenangan yang baik.

Pencegahan terhadinya fraud dari faktor kesempatan (opportunity) dalam PBJ Pemerintah telah dilakukan dengan perbaikan peraturan secara berkesinambungan dan otomasi pelaksanaan pengadaan, dimulai dari pengenalan tender secara elektronik (e-procurement). Selain ketentuan umum tersebut, ada banyak teknik pengendalian internal yang dapat dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang terlibat dalam pelaksanaan PBJ Pemerintah.

Adanya kesempatan seseorang untuk melakukan fraud biasanya ada tiga hal, yaitu:
a. Kesempatan melakukan
b. Kesempatan menyembunyikan kecurangan
c. Kesempatan mendapatkan keuntungan diri

Di antara tiga kategori dari fraud triangle, opportunity merupakan salah satu kategori fraud yang paling memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dalam upaya deteksi dini terhadap fraud. Aspek kesempatan (opportunity) dalam tindakan fraud adalah bagian yang tidak akan pernah lenyap 100% dari penyebab terjadinya korupsi. Bahkan opportunity ini terkadang sengaja diciptakan melalui sistem perencanaan yang dilakukan oleh pimpinan seperti saat penyusunan rencana anggaran (APBN/APBD) oleh DPR/DPRD.

Demikianlah fraud triangle yang merupakan penyebab terjadinya kecurangan sebagaimana diungkapkan oleh Donald R. Cressey. Pencegahan terjadinya kerucarangan adalah juga merupakan pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Yang perlu disadari adalah pencegahan kecurangan dalam PBJ Pemerintah memerlukan keterlibatan seluruh stakeholder yang terkait serta dukungan dari pimpinan Negara/Daerah mulai dari yang tertinggi.

About the Author

Obbie Afri Gultom, SH, MA, LLM, CHFI, is the Editor-in-Chief at "Gultom Law Consultants", now a part of Gading and Co, a leading firm in corporate management and consulting. A graduate of Erasmus University Rotterdam in 2019 through the StuNed scholarship program, he completed his Master of Law at the University of Auckland in 2022. With four years of experience in Corporate Business Law, including two years in the private sector and two years in a law firm, along with nine years in State Financial Law and Public Audit as an Auditor, Obbie possesses deep expertise in contract writing and review, legal research, merger and acquisition processes, corporate management, Good Corporate Governance (GCG), and public auditing. Additionally, he has three years of experience as a Development Policy Researcher at Erasmus University Rotterdam. For professional services, Obbie Afri Gultom can be contacted via WhatsApp at 08118887270.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini