Siapa Mampu Jegal Prabowo di Pilpres 2024?

Waktu pelaksaan Pilpres 2024 memang masih sangat jauh. Apalagi kini pemerintahan Jokowi – Ma,ruf Amin baru memasuki tahun pertama. Namun perhatian publik terhadap siapa calon yang akan bertarung di ajang “pesta demokrasi” itu tak pernah padam. Ada sejumlah nama yang mulai digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden RI ke-8.

Hingga saat ini nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto digadang-gadang masih menjadi calon paling kuat untuk menggantikan posisi Presiden Jokowi pada Pilpres 2024. Apalagi kedekatan Gerindra dan PDIP mulai bersemi kembali pasca Prabowo memutuskan bergabung dengan pemerintah. Mantan Danjen Kopassus ini disebut-sebut akan disandingkan calon wakil presiden dari PDIP yakni Puan Maharani untuk bersaing dengan calon lain di Pilpres 2024 mendatang.

Dalam hal elektabilitas, Prabowo juga punya modal yang cukup besar. Karena berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga, mantan menantu Presiden Indonesia Soeharto ini memang selalu menduduki posisi pertama dari tiga besar calon terkuat yang akan memenangkan Pilpres 2024.

Yang teranyar adalah survey Populi Center. Lembaga ini menyebutkan kalau Prabowo menduduki posisi pertama sebagai tokoh yang paling diharapkan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Sedangkan posisi kedua diduduki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 9,5 persen, tempat ketiga Ustaz Abdul Somad (6,2 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (5,8 persen) dan Mantan Wakil Prabowo di Pilpres 2019 Sandiaga S Uno di posisi kelima.

Selain Populi ada juga Akurat Poll yang menyatakan bahwa Prabowo masih sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi jika berkompetisi di Pilpres 2024. Dalam survei Akurat Poll, elektabilitas Prabowo berada paling atas dengan 12,7 persen, kemudian disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 5,2 persen, posisi tiga ada Sandiaga Uno 3,9 persen, posisi 4 ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 3 persen. Lalu di posisi selanjutnya masing-masing ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas sebesar 2 persen.

Lembaga survei lainnya yakni Cyrus Network juga menyatakan bahwa nama Prabowo merupakan sosok capres dengan elektabilitas tertinggi yakni mencapai 18,7 persen. Di posisi dua ada nama Gubernur DKI Anies Baswedan, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan terakhir Sandiaga Uno. Namun Cyrus mencatat elektabilitas mereka jauh di bawah Prabowo.

Hasil tak jauh berbeda juga dilontarkan lembaga survei New Indonesia Research & Consulting pada Juni lalu. Prabowo dikatakan memiliki elektabilitas sebesar 18,9 persen mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 14,3 persen dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil 11 persen.

Sementara Charta Politica yang melakukan survei Pada pada Juli menyebutkan Prabowo punya elektabilitas sebesar 17,5 persen. Ganjar Pranowo menguntit di urutan kedua dengan elektabilitas 15,9 persen, Anies Baswedan di peringkat ketiga dengan 15 persen, disusul Sandiaga Uno 11,2 persen, Ridwan Kamil 10,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 3 persen.

Hasil survei Indikator Politik pun memperoleh hasil serupa. Prabowo ditempatkan di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 16,2 persen.
Begitu pula dengan Indo Barometer. Lembaga Survei ini menyebutkan Prabowo memang merupakan calon presiden terkuat dengan elektabilitas mencapai 22,5 persen. Hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menempel ketat.

Sehingga kalau kita lihat berdasarkan survei-survei tadi, dari 6-7 nama yang masuk dalam bursa Capres 2024, tentu Prabowo sangat diunggulkan. Karena survei-survei tadi menunjukkan betapa Prabowo demikian kokoh di puncak klasmen.

deeprootsmag.org discount for cialis One of the main reasons to aging is high levels of free radicals and decreased cellular respiration. As for treatment, it’s important to understand that every Member wants to get something special for his District; but that only happens if they pass something. cheap levitra on line The viagra no prescription drug will reach to you at earliest days. Blurred vision, online viagra prescriptions sinus congestion, facial flushing , nausea, fatigue are few of its side effects.It treats the impotence by stimulating the flow of blood to the penis empowering to smoothen the supply routes direct in the male organ.

Apalagi selain PDIP yang telah menunjukkan kemesraannya dengan Gerindra dalam kontestasi pilkada 2020 ini, ada Partai Amanat Nasional yang diam-diam ikut memuji tingginya elektabilitas Prabowo.

PAN melalui Wakil Ketua Umumnya Viva Yoga Mauladi menyebutkan wajar bila elektabilitas Prabowo Subianto masih tertinggi di antara figur-figur yang masuk dalam bursa calon presiden (capres) 2024. Dia menyabut Prabowo memiliki basis pemilih yang ideologis militan karena sejak Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 sudah merintis dalam kompetisi pilpres.

“Dan hingga saat ini relatif basis pemilih Pak Prabowo dapat terawat dengan cukup baik. Jika kondisi ini dapat terpelihara terus Prabowo memiliki peluang besar memenangkan kontestasi di Pilpres 2024,” ungkap Viva.

Apakah benar Prabowo akan melenggang mulus menuju Istana di Pilpres 2024 mendatang? Tampaknya jalan ke arah itu masih belum pasti, karena justru saat ini Persaudaraan Alumni 212 yang di Pilpres 2019 lalu memilih mendukungnya, malah seakan beralih ke pihak lain. Kelompok ini cenderung mengarahkan dukungan ke Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo.

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif bahkan menyebut masa Prabowo sudah selesai terkait isu majunya Ketua Umum Partai Gerindra itu di Pilpres 2024 mendatang. Dia bahkan meminta Prabowo legowo memberikan kesempatan kepada yang muda untuk bertarung di Pilpres 2024 mendatang. “Sebagai negarawan, seharusnya Pak Prabowo tahu etika politik dan memberi kesempatan pada yang muda,” kata Slamet.

Kerenggangan dengan Alumni PA 212 ini kemungkinan muncul karena rasa kecewa kelompok ini ketika Prabowo memutuskan bergabung dengan PDIP di koalisi pemerintahan. Apalagi Prabowo pun seperti menjaga jarak secara langsung dengan kelompok pendukungnya di Pilpres 2019 lalu. Salah satunya dengan cara tak juga mengunjungi pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab yang baru pulang dari Arab Saudi dengan dalih masih sibuk dengan urusan kenegaraan.

Pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menyebut Ketua Umum Gerindra ini memang akan menghadapi banyak hambatan untuk memenangkan kontestasi Pilpres salah satunya dari PA 212 yang dulu pernah mendukungnya dan saat ini kontra terhadap dirinya. Menurutnya, karena Prabowo memutuskan bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf

Amin.Selain PA 212, ganjalan yang mungkin datang dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang penulis katakan tadi justru menunjukkan kedekatannya dengan kelompok 212. Ini ditunjukkan dengan gelagat sang gubernur langsung menemui Habib Rizieq setelah kembalinya yang bersangkutan ke tanah air. Kuatnya sang gubernur ini sangat terlihat dalam pembahasan di media sosial. Banyak sekali yang memberikan dukungan untuknya maju dalam kancah pesta rakyat 2024 nanti.

Tak hanya Anies, Prabowo pun tampaknya harus mengantisipasi kenaikan popularitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil walaupun elektabilitas mereka masih jauh di bawah dirinya.
Dan tentu saja ada nama Gatot Nurmantyo yang kini giat melakukan “kegiatan oposisi” terhadap pemerintahan Joko Widodo. Mantan Panglima TNI ini bahkan telah menggalang massanya lewat gerakan moral bertajuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gerakan ini cukup kental menunjukkan sang jenderal memang berada di pihak yang berseberangan dengan pemerintah dan yang bersangkutan juga cukup dekat dengan PA 212.

Selain kelima nama ini, tampaknya belum ada figur lain yang mampu membendung Prabowo di Pilpres 2024. Tapi kita tunggu saja perkembangan politik nasional hingga 4 tahun mendatang.()

About the Author

menghabiskan sebagian karirnya sebagai wartawan dan redaktur di sejumlah media massa nasional (Sinar Harapan, MATRA dan Indopos). Konsultan Publik Relation terutama berkaitan dengan kasus lingkungan. Pemerhati dan penggiat sastera Melayu Tionghoa.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini