Penjual Pembeli dan Pasar

Apa saja ada. Demikian sebutan buat Pasar Pagi dan Pasar Asemka di belakang di sekitaran Kota Tua, Museum Bank Indonesia, Stasiun Kota. Saya menyebutnya dua pasar itu menjadi satu sebab hampir tidak ada batasnya. Ada deretan pertokoan dan pula gelaran dagangan di trotoar Dua pasar itu menjual aneka tas, buat sekolah, belanja, olahraga, gym, jogging. Aneka mainan anak anak, aneka kacamata gaya dan baca. Perabotan rumah tangga, peralatan olahraga, aneka sepatu, peralatan dapur, barang mainan dari plastic. Alat tulis kantor. Pendek cerita di dua pasar itu hampir semua ada. Dua pasar itu terkenal. Mereka yang dari Bogor Tangerang, Bekasi, Banten, Cirebon, Jawa tengah, bahkan hampir seluruh jawa memesan barang dari dua pasar ini. Pasar yang konon bersaing dengan Tanah Abang, Meester dan Senen. Pasar mereka adalah sampai seluruh Jawa.

Merek merek ternama dijual di sini, sebut saja, Addidas, Nike, black alligator untuk golf, yang satu ini juga dipasang hanya jarang laku, Sebagian besar toko tidak memajang, tapi kalo ada konsumen yang mencari, para pedagang itu siap menyediakan dalam waktu singkat. Berbagai barang yang kurang ternama ada stoknya hanya tidak sebanyak yang sudah populer.” Kata pemilik. Katanya pengunjung yang datang kesini “beda kelas.” orang yang belanja di sini gak ada yang minat golf. Kebanyakan yang datang ke sini mencari atau memilih beli tas ransel, merek merek ternama ada, gearbag, neosack, sampai tas merek local seperti eiger, consina.

Strategi marketing para pedagang di sini, sangat professional, mengikuti perkembangan zaman. Mereka menggunakan teknologi online, memanfaatkan iklan atau advertising di koran televisi dan media social. Barang barang yang muncul dalam iklan televise atau di media social seperti Instagram, facebook atau twiter kami langsung pajang. Biasanya setelah itu memasarkan lewat whatsapps.

Langgaran Grosiran yang mensuplai barang ke para pedagang itu harus bersamaan dengan masa iklan berlangsung. Masa iklan tersedia di media, maka masa itu grosir mensuplai.

“Harus bersamaan, kita tidak boleh melewatkan peluang. Mumpung orang sedang disodori terus menerus merek tertentu, melalui berbagai media.” Begitu jawaban para pedagang toko dan kaki lima,
Apakah tidak takut tidak laku atau gagal?

“Pelanggan kita banyak dari segala penjuru, kontak kontak dengan kota lain terus terpelihara. Sekarang semua serba mudah dan online. Transportasi seperti bis dan kereta api juga tersedia. Jadi tidak laku di sini, bisa dipindahkan ke tempat lain. Pokoknya selalu trend merek tertentu, jangan takut nggak laku.” Begitulah yang dijelaskan oleh para pedagang. Saya heran kok percaya diri sekali para pedagang. Tidak takut barang tidak laku.

Pasar atas satu barang akan menurun animonya kalau iklan tentangnya berhenti, pembelian cenderung menurun. Bukan Cuma tas, yang lain juga demikian. Tempat makan anak anak dengan gambar dan warna yang lucu tersedia dan laku keras. Tidak jarang penjual membuat satu paket, ransel bersama isinya (tempat makan, tempat alat tulis, dst). Strategi berjualan memang harus terus menerus kreatif. Salah satunya adalah pengiriman ke kota lain.

Harga? Soal harga disesuaikan dengan kemampuan konsumen. Mereka yang datang ke tempat ini dari penjuru jabodetabek. Ada yang beli untuk keperluan sendiri, adapula untuk dijual. PKL tidak mungkin menjual barang barangnya nmerek asli. Mampunya jualan tas dan lainnya buatan local diberi label merek terkenal. Bentuknya sama persis dengan asli, orang bilang “asli tapi palsu”

Hampir dipastikan merek terkenal dunia semua palsu. Rasanya merek yang asli tidak ada yang harganya seperti yang terpampang di Pasar Pagi dan Pasar Asemka. Pembeli di dua pasar itu bilang, tak apalah bukan merek asli, tapi sejauh rasanya sudah nyaman tak penting merek.

Comments

1 Comment

Sites That Link to this Post

  1. Kalijati terpinggirkan dalam sejarah Indonesia - Gultom Law Consultants | April 17, 2022

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini