Mencintai Langkah Dewa Mabuk Rocky Gerung

Memahami rocky gerung seperti memahami bahwa h20 tidak berbahaya namun jika ditambahi satu unsur oksigen menjadi hidrogen peroksida h2o2 yang sangat beracun. Dua unsur merekat pada satu Rocky. Tapi kemanakah sang mr Hyde itu merapat?

Selama ini kita mengenal Rocky sebagai pengamat sosial politik serta penulis yang prolific. Daya jangkau tulisan dan analisisnya cukup memukau redaksi media sehingga menerbitkannya tanpa ampun. Yang tidak diampuni tentu saja para pembaca artikelnya. Karena mereka akan diajak mengarungi belantara absurditas Indonesia. mereka yang tidak kuat akan skip dan bilang, “ngomong apa sih nih monyet?”

Saya bahkan berani menempatkan Rocky seperti halnya Umberto Eco, tapi Umberto Eco dengan pemihakan pada kesadaran libidinal khas Foucault, bukan Umberto Eco yang masih malu-malu ingin menyelami apa yang kemanusiaan inginkan pada manusia yang penuh kemunafikan. 

Khauf dan Rajaa khas Rocky

Kata kemunafikan ini, adalah apa yang kita telan sehari-hari sebagai sampah virtuoso. Setiap orang mencintai harapan, tapi mereka memegang erat rasa takut dengan erat. Itulah kemanusiaan yang munafik.

Ada dua jenis kata Gerung Republic of Hope dan Republic of Fear, republic of hope diselebrasi dalam bentuk Jokowi membagi sepeda, tapi republic of fear adalah kebungkaman saat melihat Luhut beraksi.

Yang menyedihkan timbangan Republic of Fear selalu di atas Republic of Hope, bagi Rocky itu bukan musibah. Tapi bentuk kebanalan (dalam bahasa Eco). Atau Kedunguan (dalam bahasanya Rocky sendiri). Yang Rocky mungkin belum pelajari adalah fungsionalitas dalam pikiran dan tubuh manusia memang selalu disandarkan pada rasa takut dan harap. Bahkan secara khusus Islam menyebutnya sebagai khauf dan rajaa. Takut dan harap.

Manusia diminta takut akan sesuatu yang tidak dia mengerti, tapi pada sisi lain diminta berani untuk mengatasi rasa takutnya dengan harapan harapan. Surga kata Tuhan berisi para pendosa yang dimurnikan neraka, mereka ini pendosa yang jatuh pada kategori khauf dan rajaa. Tampak munafik. Tapi bukan munafik dalam kesengajaan namun munafik dalam ketidakberdayaan alias dungu itu tadi.

Kedunguan adalah kawan sementara tapi..

Orang dungu taunya hanya ikut-ikutan, saat berpikir mereka harus didukung oleh demokrasi kesepahaman. Hal inilah yang membuat orang seperti Walter LIppman membuat tema Republic Consentual. Atau pabrik kesepahaman (consent factory). Kesepakatan dimanipulir lewat peran media. Orang diminta membeo pada apa yang tampak dipermukaan.

Dalam nomena inilah Gerung berpostulat IQ 200 dibagi sekolam. Karena itulah yang terjadi  saat dirinya meladeni mereka yang jadi bagian dari consent factoy. Akan halnya memang sangat disayangkan jika Rocky masih memiliki keangkuhan generatif macam itu, menyebut dungu pada orang dungu bukanlah budaya luhur kita sebagai orang Indonesia dan tidak akan pernah seperti itu.

Sebaliknya orang dungu mestinya dikasihani, disupport dengan tema-tema nasionalistik pembangunan agar bisa lebih berdaya dan memberdayakan. Alih-alih diajak menyelami konsep hidup atau artikulasi politik yang telalu mengawang tinggi.

Karena yang saya takutkan terjadi adalah suatu kelipatan yang bisa terjebak dalam ketidakberhinggaan, di mana  orang dungu saling support dalam kedunguan puncak yang diperankan buzzer-buzzer mimikri, yang pada akhirnya mendudukan republik ini dalam bahaya.

Percayalah Rocky pun tidak pantas berada dikursi Indonesia Lawyer Club. Pertama dia bukan lawyer, kedua di sana tidak ada amfetamin. Iika dia di sana karena honornya bagus bisa dimengerti, tetapi setidaknya sesekali jadikan uang honorarium itu berharga dengan menghibur kita, lewat atraksi olah kata miliknya. Sekelas Rocky saya yakin bisa membuat para buzzer untuk balik lokomotif ke arah berbeda.

Balada Rocky di Barisan Islamist

Dia tidak melakukannya. Alih-alih Rocky membela para Islamist yang malang dan derita mereka dalam politik tidak berkesudahan. Membantu 212 itu setidaknya dalam merangkai gagasan agar, lebih jelas mana subjek, predikat, objek dan keterangannya. Saya hargai kepedulian Rocky merapihkan ketikan mereka dalam menggagas sesuatu. Tapi untuk mendudukan satu sudut pandang lebih tercerahkan tampak Rocky malah enggan.

Seolah suatu kesengajaan Rocky malah semakin membelokkan arah para Islamist ke posisi serba salah dan berujung kalah. Karen tidak ingin para Islamist itu adiktif akan demokrasi, pemikiran bebas, atau humanisme. Tapi pada akhirnya hal itu memang membuat para Islamist tersingkir, atau terseleksi secara alamiah dalam peta percaturan politik yang masih dipenuhi praktisi filsafat sekelas anak HMI.

HMI adalah kelas berat politik di tanah air. Mereka punya otak, militer punya uang dan senapan. Paduan keduanya membentuk Indonesia yang sekuler sekaligus pseudo islami. Langkah dewa mabuk Rocky di barisan 212 telah menyelamatkan negara ini, meskipun ribuan kecaman dan bulian tajam menyerang dirinya. Namun Rocky tampak bisa hidup dengan nya. Dan kita mesti kagumi dia dari satu hal itu.

Santo Rocky

Maka tidak berlebihan kiranya jika masyarakat ilmu di Indonesia bisa meneladani apa yang Rocky lakukan sebagai pemikir sekaligus aktivis yang tidak mengkhianati intelektualitas dirinya.  Di tengah dunia kampus yang masih melihat gelar adalah segalanya. Atau  metode ilmiah adalah suatu pembaptisan kudus. Masih ada hero di kalangan pemikir bebas dalam bentuk Santo Gerung.

Saya tidak yakin apa agama Rocky? Walaupun dia manusia ber Tuhan saya pikir bentuk agama yang dia anut tidak bulat seperti kebanyakan orang tetapi lebih mengurucut tajam di ujungnya, seperti trompet isrofil, seperti lengkungan lini masa alam semesta. Tetapi Tuhan jualah yang menjadikan dia sangat populer di kalangan islamist, di sambut pekik takbir saat bercuap di masjid.

Jelas terang benderang itulah suatu kemenangan sekulerisme. Santo gerung telah mengibarkan bendera sekuleris di ulu hati Islamist langsung di tempat islamist membuat halaqoh lalu menyebarkan kecurigaan syak wasangka pada alam semesta dan seisinya.

Keberadaan Rocky di tengah para insecure, narsistik historis, yang termarjinalkan itu jadi bagian giat sosialnya. Suatu pekerjaan aktivis pendampingan, sehingga dalam kesempatan selanjutnya kita berharap Rocky dapat sukses dalam rencana-rencana uniknya menyelamatkan republik ini dari kedunguan.

About the Author

Jurnalis asongan, pengais setiap rizki halal, penitip setiap doa baik di dunia. Politisi yang menunggu dikarbit. Kyai kantong bolong. Lahir di dusun kecil Jalancagak, tinggal di dusun kecil Jalancagak. Berharap menutup hari tua di dusun kecil Jalancagak.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini