Kisah Sedih Mengandalkan Warisan

Kisah bahagia ditandai dengan sana sini ada hajatan, sunatan, kawinan di kampung kami meriah semeriahnya. Dua hari dua malam tak surut tawa ceria, di tengah musik dan tari. Hampir seluruh tetangga yang kenal maupun tak kenal tumpah ruah dalam sebuah pesta yang biasa disebut hajatan.

Suatu kali, di tahun lalu atau dua tahun lalu, musim besanan hampir tiap bulan ada. Mereka yang menikah baru lepas batas usia anak anak, yang perempuan usia berkisar delapan belas tahun, yang laki laki antara dua puluh sampai dua puluh dua tahun. Mereka yang belum lahir ketika saya pertama kali menjadi warga di kampung sini. Tetapi mereka yang menikah rata-rata sudah bekerja. Ada karyawan karyawati mall, ruko, rumah sakit, klinik, bengkel, banyak macam pekerjaan di daerah kami yang relatif dua puluh tahun menjadi pusat perdagangan barang dan jasa.

Tapi berbesan, menikah, pestanya dan lainnya seperti besar pasak daripada tiang. Penghasilan dari pekerjaannya sebagai karyawan pemula tidak cukup untuk pernikahan yang sepertinya dipatok untuk acara pesta minimal dua hari dua malam. Dana dari pasangan pengantin, harus didukung oleh dana orangtua. Dari mana uang orangtua. dari cerita cerita orangtua itu biasanya berhutang, atau menjual hartanya, tanahnya untuk keperluan pesta. Apalagi membuat pesta untuk anak perempuannya yang menikah, ini pasti besar besaran.

Makanya satu atau dua tahun setelah pesta, selalu ada cerita sedih. Cerita yang menggambarkan sana sini tetangga pindah rumah, jual rumah bayar hutang. Warisan tanah rumah habis tak sisa.

Pesta hajatan berlebihan, di luar batas kemampuannya, tidak lagi memperhitungkan dampak panjangnya, berakibat tergerusnya warga yang dulunya adalah para hartawan, pemilik tanah yang luas.

Beberapa tokoh masyarakat yang juga orang setempat, sering mengingatkan soal mengelola harta. Harus punya pekerjaan yang tetap, walaupun sudah mempunyai warisan dari orangtua atau kakek-nenek. Menjadi pekerja atau pengusaha adalah tuntutan jaman sekarang. Jangan hanya mengandalkan warisan. “walau besar warisan, lama kelamaan akan habis, apalagi warisan tidak dikelola dengan baik. “.

Termasuk juga memperhitungkan bilamana membuat pesta. Membuat pesta besar besarnya sebagai upaya menyenangkan anak itu tindakan yang semu. Seringkali karena orangtua yang gengsi pesta sederhana, akhirnya membuat pesta besar tapi hutang.

It is world’s online viagra steal here first medicine launched in 1998 for men with ED problem. If you take a new title of a spediscount generic levitra t. Freeflex capsules are the best herbal supplements for healthy erections- Beyond the line of erection-boosting medicines, males can now normalize their sexual health selling here viagra india price with intake of some useful and effective supplements available in the market. But do not take this disorder lightly as you might viagra cialis cheap be in trouble in near future.

“Bukan…bukan pengen pesta besar besaran…tapi….tak mungkinlah tak mengundang kerabat kerabat. Kerabat dari kedua belah pihak, biasanya pihak pengantin laki laki tidak terlalu mendapat jatah undangan. Pihak perempuan dari bapak dan ibu paling dominan menguasai “tamu” pada acara pesta. Tidak mengundang mereka untuk mengurangi pengeluaran. Tidak mungkin. Tidak mengundang mereka itu namanya pamali. 

Di kampung kami, pesta hajatan kawinan biasanya hiburannya adalah orkes dangdut. Beberapa langganan orkes dangdut asal Bekasi sudah populer di daerah kami. Mereka yang buat pesta saling berlomba untuk bisa booking orkes dangdut tersebut. Kualitas penampilannya bagus, peralatan artisnya, gendang, organ, gitar sound system nya prima. Para penyanyinya sebagian besar berkelas kabupaten yang harus dibayar relatif mahal. Berani mengundang para pejabat atau tokoh masyarakat, artinya berani keluar uang untuk acara hiburan. Begitulah tradisi kamuflase yang dibuat yang meninggikan gengsi.

“Tak mungkin bikin pesta tanpa hiburan dangdut.” Apalagi kalau yang diundang adalah para pejabat kelurahan dan kecamatan. Ada kelas kelasnya, kalau nggak terlalu mampu, bisa mengundang tari topeng. Atraksi topeng cukup bergengsi, dan biasanya diikuti dengan organ tunggal campursari. Orang paling mengatakan bahwa yang punya hajatan tidak mau terlalu mencolok, makanya membuat topeng yang tradisional dengan gaya saweran yang kental dan campur sari. Satu orang yang memainkan lagu lagu dangdut populer saat itu. 

Pengakuan pembuat hajat “Tak mungkin lah menyediakan konsumsi pas pas an.” konsumsi harus tersedia untuk dua hari dua malam. Itu minimal. Malam pertama adalah malam untuk para keluarga dekat dan tetangga dekat. Di malam ini kami si pembuat hajat minta mereka membantu memasak, menghias, menyediakan perlengkapan. Termasuk urusan menghubungi catering, fotografi  dan lain. Tak mungkinlah hanya satu hari satu malam” begitu kata Salim, begitu pula kata Edi dan Nanang yang dulu tinggal di belakang rumah.

Di mana mereka sekarang? Salim, Edi dan Nanang adalah tetangga saya. Bahkan orangtua mereka saya kenal. Sebab orangtua mereka yang dulu adalah para pemilik tanah di kampung ini yang luasnya sejauh mata memandang. Kok sampai habis harta dan tanahnya. Ini karena sistem waris yang membagi tanah itu menjadi potongan kecil kecil sesuai jumlah anak yang mereka punya. Makin lama makin kecil. Mereka tinggal tak jauh dari kampung kami, hanya beda kelurahan. Secara geografis lokasinya lebih ke pedalaman, tidak dilalui jalan mobil. .

Seperti baru menyadari bahwa tanahnya atau tanah orangtua, tanah kakek neneknya yang berhektar hektar lenyap tak berbekas. Tanah dan rumah yang mereka tempati sekarang berganti dengan pemilik baru. Mereka pendatang, warga baru dengan muka baru. Pendatang baru yang pengusaha, mempunyai ruko di kampung ini, mempunyai rumah petak yang banyak, mempunyai bengkel, bahkan klinik. Jelas bahwa pendatang baru lebih tahu cara mengelola uang menurut sistem ekonomi pasar yang tidak mengandalkan harta atau uang dari sistem waris.

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini