Gara gara pake Make up, Dipaksa Cium kaki!

Lagi lagi Pelecehan terjadi disekolahan , apa mereka tidak bosan? Apa yang didapat dari semua tindakan yang mereka lakukan? Sungguh tidak ada manfaatnya sama sekali. Kita bicara videoyang lagi viral “Korban penindasan Bekasi diduga dipaksa  untukmencium kaki salah seorang penindasnya dikarenakan hanaya masalah mengenakan make up ke sekolah.

Seorang siswi di sekolah menengah di daeah Kabupaten Bekasi ,diintimidasi dan dipaksa untuk mencium kaki salah seorang pembully,  hanya karena korban mengenakan make up ke sekolah, dalam sebuah insiden yang dilaporkan tersebut, menyebabkan korban trauma dan penolakannya untuk meninggalkan dan keluar dari rumahnya.  Dibawah ini merpakan tangkapan layar dari video yang sedang viral ini.

Gambar Tangkapan Layar Video

Korban, merupakan salah satu  seorang siswa di sekolah menengah kejuruan atau  (SMK) di kabupaten Bekasi. Yang diidentifikasi dengan inisial DS. Dia diduga dilecehkan oleh setidaknya dua siswi perempuan lain dari sekolah yang berbeda.

Pada rekaman video yang beredarm , Korban DS terlihat bejongkok dan berusaha menutupi wajahnya. Sementara salah satu penindas lainya memaksa korban untuk mencium kakinya. Selain itu, penindas yang merekam aksi ini juga menendang bagian wajah korban dengan kakinya.

“Dalam percakapan dalam video tersebut terdengar “Dia telah memohon maaf kepada saya, ini dia nih orangnya, orang ini yang tadi katanya mengenakan make-up ke sekolah,” kata si pelaku bicara,  sambil terlihat dalam video itu pelaku mengusir korban DS, yang tampak kelihatan diwajahnya dia ingin menangis dan menahan bendungan air matanya.

Si penindas kemudian mengulurkan kaki kanannya ke hadapan wajah DS, dan yang  terakhir, dia memerintahkan korban untuk membelai dan mencium kakinya 10 kali, yang kemudian korban terpaksa mematuhinyai. Tampak puas dengan tindakan keji mereka, pelaku menertawakan DS dan memberinya peringatan terakhir.

“Jangan ulangi itu, izinkan aku mengingatkanmu bahwa lain kali kamu pergi ke sekolah, jangan memakai make up apapun, ya? Baik?” Video Klip yang lain, menunjukkan DS duduk di atas sepeda motor dan kemudian ditarik dengan paksa oleh salah satu penindas sampai dia jatuh ke tanah. Tidak jelas apa yang mendorong siswa dari sekolah lain untuk menggertak dan berbuat seperti itu kepda  DS, meskipun kedua sekolah keduanya berlokasi di kecamatan Tambun Selatan.

Serotonin is a neurotransmitter that plays a role in hiking libido, upon which the person gets addicted downtownsault.org order cialis online to watch sexual movies or porn on a regular basis and it causes negative consequences to the viewer’s mental, physical and social well being. However, the success rate of these treatments is that, as far as we know, cialis without prescription uk has none of the preventive medical benefits of male HRT with testosterone, especially to the heart and circulation, muscles and bones. It can help many men who have impotence get tadalafil mastercard and keep an erection for a longer period of time. Proficient group of wellbeing spe soft tab viagrats will deal with every one of these patients confronting emotional instability as to empower better cure.

Menurut ibunya DS, yang berinisial sebagai NS, putrinya menolak meninggalkan rumah sejak video pelecehannya mulai beredar. Dia berharap bahwa konseling akan membantunya pulih dari insiden traumatis yang dideritanaya. “Dia malu, dia tidak mau keluar karena wajahnya sudah viral di media sosial,” kata NS ibunya korban .

Wulan Mayasari, sebagai komisaris bimbingan konseling dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) di Kabupaten Bekasi mengatakan timnya akan memberikan DS penyembuhan trauma. Sementara itu, kepala kantor polisi Tambun Gana Yudha mengatakan DS telah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit setempat. Yang hasilnya akan digunakan sebagai bukti jika ia memilih untuk mengajukan laporan polisi terhadap dugaan pelecehan yang dilakukan oleh pelaku.

Namun, kasus tersebut tampaknya ditutup dengan cara mediasi perantar polisi antara korban dan para pelaku intimidasi, serta orang tua mereka, dalam menyelesaikan ini kemarin malam. Polisi mengatakan bahwa DS enggan mengajukan tuntutan terhadap dugaan pelecehan tersebut dan memilih untuk menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan . Kekeluargaan, yang secara kasar diterjemahkan menjadi “antara anggota keluarga,” adalah eufemisme Indonesia untuk secara damai mencapai kesepakatan untuk tidak mengajukan tuntutan atas kejahatan yang dialami.

Sebelum jalan mediasi ditempuh, polisi mendorong DS untuk mengajukan laporan sebagai pencegah terhadap para pelaku intimidasi . Mereka akhirnya menandatangani pernyataan tertulis yang berjanji tidak akan mengganggu dan menggertak siapa pun lagi. Selain itu, mereka juga diharapkan untuk menghadiri konseling yang disediakan oleh KPAD.

Pastinya, kejadian ini menjadi bisa jadikan kita pelajaran. Bahwasanya setiap masalah yang ada, tidak mestinya harus menggunakan kekersan dan kekasaran. Karena itu bisa menimbulkan trauma bagi korban yang ditindas. Dan yang paling bahaya, Kita juga bisa terjerat urusan hukum gara gara apa dan kecerobohan yang kita buat.

Sepatutnya, Kita disekolahkan untuk belajar tatak rama dan akhlak yang baik kepada sesama, bukan untuk saling menjelekan atau saling menghina. Dan jika ada teman kita yang berbuat salah, alangkah baiknya kita mengingatnya, bukan malah langsung menghakiminya tanpa bertanya terlebih dahulu permasalahanya. Kita manusia, bukan hewan. Kita mempunyai prikemanusiaan dan bukan pri kehewanan. Kita mempunyai pribadi welas asih pada sesama, Bukan saling menjatuhkan sesama.

Ketika kita melakukan perbuatan, pasti kita akan mendapatkan balasanya, baik balasan secara langsung ataupun tidak langsung. Yang intinya segala tindak dan tingkah laku kejahatan, pasti akan kembali lagi kepada kita pada suatu saat nanti. Begitu juga Perbuatan yang baik yang kita lakukan, akan memdapatkan balasan dikemudian hari. Karena hukum alam selalu ada.

Diharapkan orang tua juga, selalu mengawasidan memperhatikan setiap tindakan dan gerak gerik anaknya,baik itu dirumah maupun saat dia diluar. Karena efek dari zaman sekarang dan pengaruh lingkungan sangat berbahaya, jika tidak ada bimbingan dari orang tua. Jangan hanya mengandalkan Guru saja. Guru hanya sebatas mengajar disekolah, ketika anak pulang sekolah, orang tuanlah yang bertanggung jawab atasnya. Kita semua harap kejadian ini tidak terulang lagi dimasa mendatang.

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini