Clearance Kementerian Informasi dan Informatika Terkait Pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Sebagaimana yang dipersyaratkan dalam SE kominfo Nomor 5 Tahun 2020, adapun yang dimaksud dengan Clearance adalah proses evaluasi dan penilaian yang diberikan oleh Kementerian Kominfo sebagai pertimbangan kepada K/L yang mengajukan rencana pengadaan sistem TIK baru atau aplikasi baru, pengadaan server baru dan pusat data (data center) baru serta kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas. Jadi sebenarnya apa itu clearance Kementerian Informasi dan Informatika Terkait Pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi?

They ensure better quality drugs for the result oriented ED treatment It Saves One’s Time & Efforts When buy kamagra online, one doesn’t need to visit the viagra 5mg uk greyandgrey.com doctor again and again. Precisely how does indeed Propecia function? A man hormonal androgenic discount priced viagra hormone or testosterone can be included. There are hundreds of companies that offer these forms of greyandgrey.com cialis prescription with scheduled shipping and on time delivery. The Key Ingredient Effectively Treats Internal Process Ingredient no prescription tadalafil of kamagra tablets 100mg is considered as the most energetic substance that helps men to improve their condition.

Berdasarkan Poin 6, SE Kominfo No.5/2020 mengenai Kriteria pengadaan belanja TIK K/L yang harus mendapat Clearance adalah:
1.Pembangunan Pusat Data Baru
Pembangunan dan pengembangan Pusat Data baru dan/atau pusat pemulihan bencana baru (disaster recovery center) yang meliputi pengadaan gedung, fasilitas pendukung dan/atau jasa konsultansi terkait pembangunan dan pengembangan Pusat Data dan/atau pusat pemulihan bencana (disaster recovery center) baru.

2. Pengadaan Server Baru
Pengadaan perangkat keras (hardware) baru berupa server yang meliputi pengadaan perangkat dengan kapasitas (akumulatif):

  • processor > 32 core;
  • random access memory (yang selanjutnya disebut “RAM”) ≥ 100 gigabyte; dan/atau
  • storage ≥ 50 terabyte

3. Pembangunan Aplikasi Umum
Pengadaan Aplikasi Umum atau yang termasuk dalam ruang lingkup percepatan Aplikasi Umum sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yaitu:
a) perencanaan;
b) penganggaran;
c) pengadaan barang dan jasa pemerintah;

Apakah Pembangunan Gedung Server Memerlukan Clearance Kominfo?

Terkait dengan clearance, meskipun rencana pengadaan hanya berupa ruang/gedung server dan tidak termasuk perangkat keras (hardware). Bukan berarti tidak memerlukan clearance sama sekali dari Kementerian Informasi dan Informatika (“Kominfo”).

Dalam SE tersebut yang dimaksud dengan pengadaan server baru disini hanya berupa “perangkat keras server baru” dengan kapasitas tertentu berbasis RAM, Prosessor dan storage tidak termasuk gedung atau tower.

Dan dalam SE tersebut, ditentukan bahwa Gedung dan fasilitas pendukung (seperti tower, pemancar dan sebagainya) merupakan klasifikasi pembangunan “pusat data baru” dan bukan bagian dari “pengadaan server baru”. Sehingga terhadap pengadaan Gedung dan fasilitas pendukung tersebut harus mendapatkan clearance terlebih dahulu dari Kominfo.

Selanjutnya, karena nantinya pengadaan gedung dan fasilitasnya tersebut berfungsi sebagai “pembuatan dan pertukatan konten siaran pusat maupun daerah” dimana terdapat penyimpanan data dan distribusi data serta pengembangan Pusat Data dari dalamnya, dapat dikatakan sebenarnya suatu stasiun TV ingin membangun pusat data yang baru, dan oleh karenanya pengadaan pusat data baru ini harus mendapat evaluasi dan penilaian (clearance) dari Kominfo terlebih dahulu.

About the Author

Obbie Afri Gultom, SH, MA, LLM, CHFI, is the Editor-in-Chief at "Gultom Law Consultants", now a part of Gading and Co, a leading firm in corporate management and consulting. A graduate of Erasmus University Rotterdam in 2019 through the StuNed scholarship program, he completed his Master of Law at the University of Auckland in 2022. With four years of experience in Corporate Business Law, including two years in the private sector and two years in a law firm, along with nine years in State Financial Law and Public Audit as an Auditor, Obbie possesses deep expertise in contract writing and review, legal research, merger and acquisition processes, corporate management, Good Corporate Governance (GCG), and public auditing. Additionally, he has three years of experience as a Development Policy Researcher at Erasmus University Rotterdam. For professional services, Obbie Afri Gultom can be contacted via WhatsApp at 08118887270.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini