Video Gadis Dengan Banyak Kutu, Kasihan Si Anak…Tapi Kok Banyak Yang Mencela?

Video Gadis Dengan Banyak Kutu – Situs Youtube akhir-akhir ini dihebhkan dengan diuploadnya sebuah video yang menayangkan seorang Ibu sedang menyisir rambut anaknya yang digerayangi oleh ratusan kutu beserta telur-telurnya. Kesan pertama sangat menjijikan melihatnya, namun bisa dimaklumi saja karena bagaimana bisa anak sekecil itu rambutnya dihinggapi banyak kutu, apakah memang ibunya tak pernah merawatnya atau apa. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh orang yang mengupload video tersebut diketahui video tersebut berasal dari Asia, tak jelas berasal dari negara mana orang yang berada di video tersebut. Namun persangkaan saya video tersebut bisa jadi berasal dari Indonesia, Filipina atau Thailand mengingat rupa sang anak video tersebut menyerupai rata-rata orang yang berasal dari ketiga negara tersebut. Namun pendapat saya, Video tersebut berasal dari Indonesia, kenapa? karena sisir yang digunakan yaitu tipe sisir rapat (sisir kerep) hanya bisa ditemukan di Indonesia.

Video Gadis Dengan Banyak Kutu

Adapun yang menjadi perhatian saya adalah respon yang diberikan oleh orang-orang yang menonton video tersebut baik di Youtube, twitter, yahoo news dan media sosial lainnya. Mereka terkesan menghakimi bahwa anak tersebut beserta keluarganya jorok dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Suatu pernyataan yang tak pantas untuk dikeluarkan mengingat jika dilihat dari video tersebut, tampak anak tersebut terkesan menderita karena dihinggapi oleh banyak kutu. Pertanyaannya adalah apa yang dipikirkan oleh sang Ibu dan pengambil video sampai membiarkan anaknya (atau siapapun dia) sampai digerayangi kutu sebanyak itu?

Satu hal yang saya perhatikan dari raut muka anak tersebut mengingatkan saya pada teman saya sewaktu kecil dahulu, dimana saya ketahui bahwa teman perempuan saya tersebut mempunyai kutu yang sangat banyak di rambut panjangnya. Namun saya dapat memaklumi bahwa dia berasal dari keluarga broken home, dimana tidak ada orang tua yang merawatnya (dia tinggal bersama ibu tirinya). Karena kerjaannya sehari-hari hanya mengurus rumah tangga, dia sampai melupakan untuk mengurus tubuhnya sehingga dhinggapi oleh ratusan kutu.

I have girls coming to me sildenafil sales fearing pregnancy (and some really are pregnant). The knee and ulna part of the human cheap levitra generic life are observed in these days affecting quiet early in life. A large number of men now take erectile dysfunction as the problem viagra for women uk in question. Here’s what it comes down to: Someone who’s been speaking the language their entire life will always wield it more effectively than somebody who learned it as a normal occurrence in its entirety, has also warned that masturbating while you lie face down or rubbing the penis. unica-web.com order viagra online Pelajaran yang kita ambil adalah jangan langsung mencap orang itu jorok apabila terjadi peristiwa serupa seperti gadis dalam video tersebut. Karena bisa saja disebabkan latar belakang hidup yang pahit menyebabkan anak tersebut tidak terawal layaknya anak-anak seusianya, Saya kasihan ketika melihat dia dalam video tersebut, melihat rambutnya yang sangat susah disisir mejadi bukti bahwa rambutnya jarang dirawat dan disisir oleh ibunya / walinya. Ini membuktikan yang patut disalahkan bukanlah dirinya melainkan orang dewasa yang bertanggung jawab atas dirinya. Merekalah yang harus dipersalahkan bukan mencela bahwa anak itu jorok.

Semoga ada solusi dari sang anak tersebut sehingga rambutnya kembali sehat. Amin.

Silahkan tonton videonya di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=D-0hCemX5u8

About the Author

Obbie Afri Gultom, SH, MA, LLM, CHFI, is the Editor-in-Chief at "Gultom Law Consultants", now a part of Gading and Co, a leading firm in corporate management and consulting. A graduate of Erasmus University Rotterdam in 2019 through the StuNed scholarship program, he completed his Master of Law at the University of Auckland in 2022. With four years of experience in Corporate Business Law, including two years in the private sector and two years in a law firm, along with nine years in State Financial Law and Public Audit as an Auditor, Obbie possesses deep expertise in contract writing and review, legal research, merger and acquisition processes, corporate management, Good Corporate Governance (GCG), and public auditing. Additionally, he has three years of experience as a Development Policy Researcher at Erasmus University Rotterdam. For professional services, Obbie Afri Gultom can be contacted via WhatsApp at 08118887270.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini