Joan Rivers Meninggal Dunia : Karma Bagi Penghina Korban Perang di Gaza?

Joan Rivers Meninggal Dunia – Dunia Hollwood diguncang berita kematian salah seorang TV Personality kawakan asal Amerika Serikat. Joan Rivers, 81 dinyatakan meninggal dunia dini hari setelah berjuang melawan koma selama 2 hari berturut-turut. Nama Joan Rivers meroket terdengar diseluruh dunia berkat pernyataan kontroversialnya yang mengatakan bahwa Warga Palestina yang tewas akibat gempuran tentara Israel pantas mati dan dia tidak merasa simpati sama sekali dengan mereka, :

When you declare war, you declare war. They started it. We now don’t count who’s dead. You’re dead, you deserve to be dead. Don’t you dare make me feel bad about that

Joan Rivers Ugly

Silahkan tonton video-nya yang menghina para korban perang di Gaza Agustus di bawah ini, dalam video tersebut Joan Rivers dengan gamblangnya mengatakan semua orang yang meninggal di Gaza pantas untuk mati karena mereka layak menerimanya:

Pernyataan tersebut dia keluarkan pada tanggal 7 Agustus kemarin dimana perang antara Israel dan Palestina masih bergejolak yang memakan banyak korban, sebagian besar warga sipil. Bahkan untuk menekankan pendiriannya tersebut River bersedia di wawancarai dalam sebuah video, peristiwa tersebut membuatnya menjadi bulan-bulan media barat dan dunia yang menggambarkannya sebagai wanita iblis, tidak mempunyai hati, jahat, dengki dan tidak manusiawi. Rivers sendiri tidak memperdulikan pemberitaaan tersebut, malah beliau semakin getol membela pembunuhan masal yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina. Salsa satu korban Rivers adalah Selena Gomez, penyanyi muda dan cantik keturunan Mexico asal Negara Bagian Texas ini menulis di akun twitternya “Pray For Gaza” dan menjelaskan bahwa dia tidak memihak salah satu pihak dalam perang tersebut. Rivers yang tidak terima dengan pernyataan penyanyi mantan kekasih Justin Bieber tersebut langsung menggampar Selena di acara talkshow-nya, Fashion Police dengan mengatakan bahwa penyanyi berusia 21 tahun tersebut tidak berpendidikan bahkan beliau yakin dia tidak dapat mengeja kata “Palestina”. Selena sendiri tidak menggubris kalimat ofensif tersebut, dia juga menolak menghapus tweetnya “Pray For Gaza” meskipun ditekan beberapa pihak termasuk keluarganya.

Sikapnya yang sangat rasis terhadap korban perang di Gaza tersebut membuat sekelompok orang merasa geram, bahkan media-media di Indonesia saja mengangkat artikel-artikel mengenai betapa kejamnya beberapa pernyataan wanita keturunan Russia Yahudi ini. Namun kontroversial bukanlah kata yang asing dalam Kamus seorangn Joan Rivers, 3 bulan yang lalu ketika terjadi penculikan 3 orang gadis asal Ohio beliau lagi-lagi mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan perasaan setiap orang yang simpati terhadap nasib ketiga orang tersebut. Dalam acaranya Joan Rivers menyatakan bahwa ketiga gadis yang diculik tersebut mempunyai tempat tinggal yang lebih luas di tempat para penculiknya. Tak pelak lagi banyak orang terkejut dengan pernyataan kebenciannya tersebut dan memintanya untuk minta maaf kepada para korban, namun riversnya menolaknya dengan alasan bahwa dia adalah seorang komedian dan mereka harus diam dengan segala pernyataannya.

Rivers juga mengguncang dunia hollywood ketika bintang televisi Kim Kardashian melahirkan putri semata wayangnya North West, dengan mengatakan bahwa Anaknya yang merupakan hasil hubungan dengan rapper Kanye West tersebut mempunyai wajah yang jelek. Tak pelak lagi dia menjadi bahan cibiran oleh komunitas kulit hitam di Amerika Serikat.
NF Cure capsules are one of the best herbal pills to stay active and energetic all the time. sildenafil pills Cerebrovascular accident These days, 80 stroke individuals partook around the look here levitra viagra trial, transpiring around Detroit. Take one Lawax capsule two times every day with milk or water for getting tablet sildenafil the best consultation from an expert in this area. For instance, some online drug stores provide levitra sale their customers with any additional information they might need.
Siapa Sebenarnya Joan Rivers?

Rivers yang bernama asli Joan Alexandra Molinsky lahir Brooklyn tanggal 8 Juni 1933 silam, beliau adalah putri dari pasangan imigran Yahudi asal Russia Betrice Gusman dan Meyer C Molinsky. Adapun Nama belakangnya “Rivers” diambilnya berkat saran dari seorang teman untuk menutupi statusnya sebagai penganut Yahudi. Beliau mengecap pendidikan di Connecticut College dengan mengambil jurusan Bahasa Inggris dan Anthropologi. Sayangnya Rivers lebih memilih berkecimpung di dunia hiburan, peran utamanya di dunia Hollywood adalah bermain di serial Driftwood yang juga diperankan oleh Diva terkenal Barbra Streisand. Dalam serial drama tersebut Rivers memerankan tokoh Lesbian yang tertarik kepada Streisand yang waktu itu belum melambung namanya seperti sekarang ini.

Karir Rivers melonjak tajam semenjak dia tampil di acara Talk Show terkenal pada saat itu, The Johnny Carson Show, acara tersebut merupakan acara Talkshow nomor satu di Amerika sebelum adanya The Oprah Winfrey Show. Namun acara yang membuat namanya meroket adalah Fashion Police yang ditayangkan oleh Channel E!, dimana dalam acara tersebut Rivers bersama selebriti lainnya seperti Kelly Osbourne, Giuliana Rancic dan lain-lain mencoba menjadi polisi terhadap busana-busana yang dipakai oleh para Selebriti Hollywood di berbagai event. Dalam acara tersebut tampak River sebagai sosok yang kejam dalam hal memberikan penilaian busana dan sering mengeluarkan kata-kata kotor serta mengundang permusuhan. Meskipun begitu banyak selebriti hollywood yang menyukai selera humornya meskipun tidak sedikit pula yang membencinya.

Meninggal Karena Malpraktek

Meninggalnya Joan Rivers tentunya mengundang tanda tanya tersendiri, bagaimana bisa seseorang yang bulan lalu masih sehat berbicara mengenai politik dunia tiba-tiba sekarat yang akhirnya meninggal dunia. Sebenarnya Rivers tidaklah mempunyai penyakit mematikan atau mengalami penurunan kesehatan akibat usia. Namun Suara Rivers mengalami penurunan nada dan dia mengajukan operasi untuk memperbaikinya di sebuah klinik di Yorkville, Manhattan, New York. Entah apa yang terjadi Rivers mengalami beberapa serius kompplikasi yang menyebabkannya berhenti untuk bernafas, akhirnya beliau dibawa kerumah sakit Mount Sinai Hospital dalam keadaan koma. Namun sayangnya tepat tanggal 4 September 2014 kemarin Rivers dinyatakan meninggal dunia pada usia 81 tahun pukul 1:17 Pm.

Kematiannya ini membuat para pembencinya menjadi senang, banyak orang-orang di media sosial mengatakan bahwa beliau layak mendapatkannya setelah banyaknya pernyataannya yang meyakitkan perasaan banyak orang. Mungkinkah itu karma baginya karena banyak menghina orang-orang yang teraniaya? apapun itu semoga dirinya beristirahat dengan tenang. Rest In Peace.

About the Author

Obbie Afri Gultom, SH, MA, LLM, CHFI, is the Editor-in-Chief at "Gultom Law Consultants", now a part of Gading and Co, a leading firm in corporate management and consulting. A graduate of Erasmus University Rotterdam in 2019 through the StuNed scholarship program, he completed his Master of Law at the University of Auckland in 2022. With four years of experience in Corporate Business Law, including two years in the private sector and two years in a law firm, along with nine years in State Financial Law and Public Audit as an Auditor, Obbie possesses deep expertise in contract writing and review, legal research, merger and acquisition processes, corporate management, Good Corporate Governance (GCG), and public auditing. Additionally, he has three years of experience as a Development Policy Researcher at Erasmus University Rotterdam. For professional services, Obbie Afri Gultom can be contacted via WhatsApp at 08118887270.

Author Archive Page

Comments

Post a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mohon Perhatiannya

Untuk melihat isi posting ini, mohon dukung website ini dengan cara memfollow Instagram kami di bawah ini